Korban Patah Kaki Tragedi Kanjuruhan Nekat Cari Keadilan ke Jakarta

Kamis, 17 November 2022 - 13:00 WIB
loading...
Korban Patah Kaki Tragedi Kanjuruhan Nekat Cari Keadilan ke Jakarta
Vicki Eka Saputra, salah satu korban tragedi Kanjuruhan nekat berangkat ke Jakarta untuk mencari keadilan. SINDOnews/Avirista
A A A
MALANG - Vicki Eka Saputra, salah satu korban tragedi Kanjuruhan nekat berangkat ke Jakarta untuk mencari keadilan. Ia adalah satu dari ribuan korban luka yang menuntut keadilan dari negara pascatragedi yang merenggut 135 nyawa ini.

Kendati masih belum sembuh sepenuhnya karena patah kaki yang dialaminya, ia tetap memutuskan berangkat ditemani keluarga temannya yang juga menjadi korban. Saat berjalan pun Vicki terpaksa dipapah temannya karena masih kesulitan melangkah.

Siswa kelas XII SMK ini mengaku tak puas dengan penanganan perkara tragedi Kanjuruhan selama sebulan lebih ini. "Saya ingin mencari keadilan seadil-adilnya," kata Vicki sesaat sebelum keberangkatannya dari Posko Tim Gabungan Aremania di kantor KNPI, Kota Malang, Rabu (16/11/2022) malam.

Dengan menahan sakit, Vicki mengaku nekat berangkat ke Jakarta demi memperjuangkan nasib dua sahabatnya yang meninggal dunia saat menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Ia pun menjadi saksi bagaimana kedua sahabatnya itu meregang nyawa setelah laga pada Sabtu malam (1/10/2022) lalu.

"Karena saya ingin supaya tragedi cepat selesai. Masalah kelar. Karena dua teman saya sudah meninggal dunia," ungkap Vicki dengan mata berkaca-kaca.

Dirinya mengaku sempat dipanggil oleh penyidik Polda Jawa Timur ke Surabaya. Namun karena masih dalam keadaan sakit dan takut, ia berkonsultasi dengan tim kuasa hukum sehingga memutuskan tidak jadi berangkat ke Surabaya.

"Sebenarnya saya mau dikirim ke Polda Jatim. Tapi saya bilang gak bisa. Awalnya saya takut. Kemudian saya didampingi sama lawyer," terangnya.

Vicki saat melihat pertandingan di tribun 12 di malam nahas itu, namun pascapertandingan ia terkejut ketika ada tembakan gas air mata ke tribun tempatnya menonton.

Hal inilah yang membuatnya dan penonton lainnya panik, kakinya sempat terjepit dan bergelantungan di pagar pembatas tribun.

"Suasananya saat itu berdesak-desakan. Saya bergelantungan, karena kaki saya terjepit pagar. Di pintu 12 juga hanya ada satu pintu yang terbuka," terangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)