Membangun Banten dengan Desain Baru Berbasis Pendekatan Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banten merupakan kota pelabuhan besar, dengan sejarah yang cukup panjang. Namun sayang, pembangunan di kota ini masih belum maksimal. Bahkan, telah jauh tertinggal.
Hal ini menjadi tantangan bagi Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Melalui diskusi bertajuk Membangun Banten dengan Desain yang Elok, potensi itu pun digali.
Ketua Umum HDII Drs Rohadi Sunardi mengatakan, membangun Banten dengan desain yang elok dapat dilakukan dengan menggali sejarah kebesaran Banten, sebagai kota pelabuhan besar yang pernah ada.
Melalui pendekatan ini, nilai-nilai kearifan lokal masyarakat akan tetap terjaga. Sehingga, pembangunan dapat merata. Dimulai dari pembangunan transportasi publik, dan meratakan internet di pedesaan.
"Banten ini masih punya kesempatan, karena sebagian besar wilayahnya masih belum diolah," katanya, saat ditemui SINDOnews, Rabu (16/11/2022).
Setelah transportasi publik dan layanan internet terbangun di pedesaan, selanjutnya adalah mengintegrasikan kota yang satu dengan lain. Dengan begini, pembangunan kota yang satu dengan yang lain akan selaras.
Sementara itu, staf ahli Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mukoddas Syuhada menawarkan model lain pembangunan Banten, yakni dengan menggunakan bambu.
Menurutnya, yang pertama dilakukan yakni dengan membentuk ekosistem tanaman bambu. Kenapa bambu? Karena, bambu merupakan bahan baku yang melimpah dan bisa menggantikan bahan bangunan.
Hal ini menjadi tantangan bagi Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Melalui diskusi bertajuk Membangun Banten dengan Desain yang Elok, potensi itu pun digali.
Ketua Umum HDII Drs Rohadi Sunardi mengatakan, membangun Banten dengan desain yang elok dapat dilakukan dengan menggali sejarah kebesaran Banten, sebagai kota pelabuhan besar yang pernah ada.
Melalui pendekatan ini, nilai-nilai kearifan lokal masyarakat akan tetap terjaga. Sehingga, pembangunan dapat merata. Dimulai dari pembangunan transportasi publik, dan meratakan internet di pedesaan.
"Banten ini masih punya kesempatan, karena sebagian besar wilayahnya masih belum diolah," katanya, saat ditemui SINDOnews, Rabu (16/11/2022).
Setelah transportasi publik dan layanan internet terbangun di pedesaan, selanjutnya adalah mengintegrasikan kota yang satu dengan lain. Dengan begini, pembangunan kota yang satu dengan yang lain akan selaras.
Sementara itu, staf ahli Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mukoddas Syuhada menawarkan model lain pembangunan Banten, yakni dengan menggunakan bambu.
Menurutnya, yang pertama dilakukan yakni dengan membentuk ekosistem tanaman bambu. Kenapa bambu? Karena, bambu merupakan bahan baku yang melimpah dan bisa menggantikan bahan bangunan.