Pulang ke Kulonprogo, Dua Santri Al Fatah Magetan Positif Corona
loading...
A
A
A
KULONPROGO - Dua santri Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur yang pulang ke Kulonprogo dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru, COVID-19. Hal itu diketahui dari rapid test terhadap 13 santri yang kembali kampung halaman.
"Hari ini satu lagi hasilnya (rapid test) positif, jadi ada dua. Tetapi ini belum dikatakan positif COVID-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami di Kantor Bupati Kulonprogo, Senin (27/4/2020).
Dari dua santri ini, salah satunya sudah dirujuk dan menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Wates. Uji swab dan sampelnya telah dikirim ke laboratorium. Sedangkan satu santri lagi, hari ini akan dirujuk dan dan diambil sampelnya. "Mudah-mudahan dari uji sampel hasilnya negatif," katanya.
Secara umum kondisi santri ini cukup sehat. Isolasi dilakukan untuk mengantisipasi penularan di masyarakat. Apalagi yang bersangkutan sempat melakukan interaksi dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Sementara untuk 11 santri yang hasil rapid test-nya negatif juga akan dilakukan pemantauan. Nantinya selang 10 hari akan kembali dilakukan uji rapid test.
Dinas Kesehatan Kulonprogo saat ini juga mendapat laporan ada dua warga yang menjadi jemaah Ijtima Ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Keberadaan keduanya sedang dicari. Mereka juga akan dirujuk ke RSUD Wates untuk menjalani rapid test dan juga uji swab. Jika nantinya hasilnya positif, mereka wajib dikarantina dan dirujuk ke rumah sakit. "Yang Gowa masih kita teliti, nantinya juga akan diisolasi," ujarnya.
Bupati Kulonprogo Sutedjo meminta masyarakat tetap berada di rumah. Jika tidak ada keperluan penting disarankan tetap menggunakan protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. "Kami minta masyarakat tetap disiplin, tetap berada di rumah. Kalau tidak penting jangan keluar," ujarnya.
Sampai saat ini kasus positif di Kulonprogo ada dua kasus. Satu pasien sudah dinyatakan sembuh dan satu pasien lagi masih menjalani perawatan medis. "Meski kasusnya stagnan, tetapi harus dihindari kumpul dengan orang banyak," kata Sutedjo.
"Hari ini satu lagi hasilnya (rapid test) positif, jadi ada dua. Tetapi ini belum dikatakan positif COVID-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami di Kantor Bupati Kulonprogo, Senin (27/4/2020).
Dari dua santri ini, salah satunya sudah dirujuk dan menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Wates. Uji swab dan sampelnya telah dikirim ke laboratorium. Sedangkan satu santri lagi, hari ini akan dirujuk dan dan diambil sampelnya. "Mudah-mudahan dari uji sampel hasilnya negatif," katanya.
Secara umum kondisi santri ini cukup sehat. Isolasi dilakukan untuk mengantisipasi penularan di masyarakat. Apalagi yang bersangkutan sempat melakukan interaksi dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Sementara untuk 11 santri yang hasil rapid test-nya negatif juga akan dilakukan pemantauan. Nantinya selang 10 hari akan kembali dilakukan uji rapid test.
Dinas Kesehatan Kulonprogo saat ini juga mendapat laporan ada dua warga yang menjadi jemaah Ijtima Ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Keberadaan keduanya sedang dicari. Mereka juga akan dirujuk ke RSUD Wates untuk menjalani rapid test dan juga uji swab. Jika nantinya hasilnya positif, mereka wajib dikarantina dan dirujuk ke rumah sakit. "Yang Gowa masih kita teliti, nantinya juga akan diisolasi," ujarnya.
Bupati Kulonprogo Sutedjo meminta masyarakat tetap berada di rumah. Jika tidak ada keperluan penting disarankan tetap menggunakan protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. "Kami minta masyarakat tetap disiplin, tetap berada di rumah. Kalau tidak penting jangan keluar," ujarnya.
Sampai saat ini kasus positif di Kulonprogo ada dua kasus. Satu pasien sudah dinyatakan sembuh dan satu pasien lagi masih menjalani perawatan medis. "Meski kasusnya stagnan, tetapi harus dihindari kumpul dengan orang banyak," kata Sutedjo.
(abd)