Peduli Partisipasi Pemilih, Puga's Institute Dorong KPU Goes to Nagari di Pasaman Barat
loading...
A
A
A
PASAMAN BARAT - Februari tahun 2024 Indonesia menyelanggarakan Pemilu serentak , dimana pemilihan legislatif dan presiden dilakukan secara bersamaan. Di bulan November 2024 juga dilaksanakan Pilkada serentak tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Momentum ini tentu tidak mudah bagi penyelenggaran pemilu, terutama dalam meningkatkan partisipasi pemilih.
Direktur Eksekutif Puga's Institute, Akbar Riyadi menyatakan bahwa sebagai salah satu penyelenggara teknis, KPU tidak memiliki waktu santai lagi, hal ini sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilhan Umum PKPU 3 Tahun 2022 tentang Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024.
Apalagi peningkatan partisipasi pemilih erat kaitannya dengan keberhasilan penyelanggara pemilu. KPU perlu mendorong berbagai kegiatan di masyarakat, salah satunya Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Daerah ini menjadi perhatian dan riset dari Puga’s Institute karena ada potensi peningkatan partisipasi pemilih didaerah ini jika ada program-program menarik yang ditawarkan oleh KPU.
Salah satu program yang ingin ditawarkan oleh Puga’s Institute adalah KPU Goes to Nagari, dimana KPU menyentuh dan melakukan sosialisasi kepada elite dan kelompok masyarakat yang memang terwakili dan menjadi bagian penting sebagai pemilik hak suara. Kegiatan ini dilakukan di tengah-tengah nagari (desa), sehingga semakin membuat daya tarik di masyarakat.
“Program KPU Goes To Nagari ini mendorong pendidikan pemilih tidak hanya di ruang-ruang formal, tetapi juga harus masuk ke tengah-tengah masyarakat sehingga perbincangan pentingnya memilih dan peduli terhadap dunia kepemimpinan juga harus tumbuh dan hidup di masyarakat," ujar Akbar
Melalui program Goes to Nagari dapat menyentuh berbagai pihak. Pertama, wali nagari, perangkat nagari, kepala jorong dan Bamus Nagari untuk mengsosialisasikan pentingnya pemilu serta tahapan-tahapan pemilu.
Kedua, melalui upaya Goes to Nagari, KPU dapat bekerja sama untuk memfasilitasi pertemuan dengan tokoh-tokoh adat di nagari, karena peran penting dari tokoh adat yang ada di nagari akan berdampak signifikan kepada cucu keponakan dalam peningkatan partisipasi pemilih. Ketiga, terjalinnya kolaborasi bersama lembaga-lembaga yang ada di nagari, akan dapat menjadi salah satu ujung tobak KPU dalam sosialisasi peningakatan partisipasi pemilih.
Baca: Rumah Warga Lembang Diterjang Tebing Longsor, 5 Penghuninya Selamat.
Memformulasikan program Goes to Nagari tentu memiliki tantangan tersendiri bagi KPU Kabupaten Pasaman Barat untuk menjalankannya dengan sangat padat jadwal tahapan yang telah tertuang PKPU 3 Tahun 2022. Akan tetapi, untuk menyongsong pemilu 2024 nanti program ini sangat realistis untuk dilaksanakan.
Mengingat nagari sebagai Negara kecil dalam sebuah Negara langsung bersentuhan dengan masyarakat secara luas.
“Tokoh-tokoh adat dan masyakat perlu menjadi bagian penting KPU Pasaman Barat dalam mengsosialisasikan tahapan pemilu yang sudah berajalan saat ini, dan pada saat pemilu diselenggarakan. Program KPU Goes to Nagari bertujuan menjadikan pemilihan memang dari masyarakat dan kembali kepada masyarakat," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Puga's Institute, Akbar Riyadi menyatakan bahwa sebagai salah satu penyelenggara teknis, KPU tidak memiliki waktu santai lagi, hal ini sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilhan Umum PKPU 3 Tahun 2022 tentang Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024.
Apalagi peningkatan partisipasi pemilih erat kaitannya dengan keberhasilan penyelanggara pemilu. KPU perlu mendorong berbagai kegiatan di masyarakat, salah satunya Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Daerah ini menjadi perhatian dan riset dari Puga’s Institute karena ada potensi peningkatan partisipasi pemilih didaerah ini jika ada program-program menarik yang ditawarkan oleh KPU.
Salah satu program yang ingin ditawarkan oleh Puga’s Institute adalah KPU Goes to Nagari, dimana KPU menyentuh dan melakukan sosialisasi kepada elite dan kelompok masyarakat yang memang terwakili dan menjadi bagian penting sebagai pemilik hak suara. Kegiatan ini dilakukan di tengah-tengah nagari (desa), sehingga semakin membuat daya tarik di masyarakat.
“Program KPU Goes To Nagari ini mendorong pendidikan pemilih tidak hanya di ruang-ruang formal, tetapi juga harus masuk ke tengah-tengah masyarakat sehingga perbincangan pentingnya memilih dan peduli terhadap dunia kepemimpinan juga harus tumbuh dan hidup di masyarakat," ujar Akbar
Melalui program Goes to Nagari dapat menyentuh berbagai pihak. Pertama, wali nagari, perangkat nagari, kepala jorong dan Bamus Nagari untuk mengsosialisasikan pentingnya pemilu serta tahapan-tahapan pemilu.
Kedua, melalui upaya Goes to Nagari, KPU dapat bekerja sama untuk memfasilitasi pertemuan dengan tokoh-tokoh adat di nagari, karena peran penting dari tokoh adat yang ada di nagari akan berdampak signifikan kepada cucu keponakan dalam peningkatan partisipasi pemilih. Ketiga, terjalinnya kolaborasi bersama lembaga-lembaga yang ada di nagari, akan dapat menjadi salah satu ujung tobak KPU dalam sosialisasi peningakatan partisipasi pemilih.
Baca: Rumah Warga Lembang Diterjang Tebing Longsor, 5 Penghuninya Selamat.
Memformulasikan program Goes to Nagari tentu memiliki tantangan tersendiri bagi KPU Kabupaten Pasaman Barat untuk menjalankannya dengan sangat padat jadwal tahapan yang telah tertuang PKPU 3 Tahun 2022. Akan tetapi, untuk menyongsong pemilu 2024 nanti program ini sangat realistis untuk dilaksanakan.
Mengingat nagari sebagai Negara kecil dalam sebuah Negara langsung bersentuhan dengan masyarakat secara luas.
“Tokoh-tokoh adat dan masyakat perlu menjadi bagian penting KPU Pasaman Barat dalam mengsosialisasikan tahapan pemilu yang sudah berajalan saat ini, dan pada saat pemilu diselenggarakan. Program KPU Goes to Nagari bertujuan menjadikan pemilihan memang dari masyarakat dan kembali kepada masyarakat," pungkasnya.
(nag)