Serunya Kala Atalia Ridwan Kamil Ajak Kader PKK Keliling Bandung Naik Bandros
loading...
A
A
A
BANDUNG - Raut wajah bahagia terpancar dari ratusan kader PKK se-Jawa Barat ( Jabar ). Mereka berseri-seri saat diajak berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandung Tour on Bus (Bandros) oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar, Atalia Praratya .
Momen seru yang terekam kamera video tersebut dibagikan istri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil itu melalui akun Instagram pribadinya @ataliapr. Dalam video terlihat, ibu-ibu kader PKK bergembira sambil bernyanyi dan bersenda gurau.
Para kader PKK yang jumlahnya mencapai 270 orang itu merupakan peserta Jambore Kader PKK yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (15/11/2022). Mereka mewakili kader PKK di 27 kabupaten/kota di Jabar yang jumlah totalnya mencapai 1,5 juta orang.
Atalia mengatakan, selain berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandros, mereka juga menggelar defile yang bertujuan untuk memperkuat kekompakan para kader PKK dalam menyukseskan 10 program PKK nasional. Melalui kegiatan jambore yang rutin dilaksanakan setiap tahun, kata Atalia, kapasitas dan kapabilitas kader PKK Jabar diharapkan terus meningkat.
"Hari ini adalah Jambore Kader PKK se-Jawa Barat. Jadi kami terjalin (berkumpul) di situ, kami melakukan kegiatan-kegiatan bersama supaya lebih kompak," ujarnya.
Atalia pun bersyukur karena para ketua tim penggerak PKK kabupaten dan kota hadir di Gedung Sate. "Ini menunjukkan bahwa kami ini solid," ucapnya.
Jambore Kader PKK 2022 mengambil tema "Dengan Semangat Kebersamaan Kader PKK Kita Wujudkan Keluarga yang Sejahtera". Tema ini diambil untuk mempertajam gerak kader PKK dalam menyukseskan 10 program PKK di Jabar.
Atalia mengatakan, perempuan adalah poros penting dalam pembangunan. Maka, kerja sama antarkader PKK yang saling terkoordinasi di setiap wilayah adalah hal penting dan mutlak musti dilakukan.
"Untuk membangun Jawa Barat kita enggak bisa sendirian, kita harus bersama-sama. Maka program-program harus dilakukan secara koordinatif," katanya.
Menurut Atalia, setelah jambore, PKK sebagai lembaga mitra pemerintah perlu didorong agar semakin kuat dan semangat dalam melaksanakan tugasnya.
"Tantangan kader PKK masih banyak mulai dari menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional, meningkatkan derajat kesehatan anak melalui kegiatan posyandu, stunting, kebencanaan, menciptakan lingkungan sehat, hingga memberdayakan juru pemantau jentik (jumantik) yang bertugas memantau keberadaan jentik nyamuk dan memberantasnya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja yang turut hadir dalam kegiatan jambore menuturkan, kader PKK memiliki peran penting dalam merespons tantangan dan tuntutan di era digitalisasi karena kader PKK merupakan roda penggerak perubahan di lingkungan keluarga.
"Jadi ibu-ibu sebenarnya, kalau saya melihat, itu adalah rodanya dalam keluarga. Roda dalam mengubah segala sesuatunya. Misalnya, mengubah apakah di dalam keluarga itu akan lebih hemat, ramah lingkungan, dan lainnya. Itu peran ibu-ibu sangat tinggi," tuturnya.
Oleh karenanya, Setiawan mendorong kader PKK untuk meningkatkan literasi digital sekaligus mengedukasi anggota keluarga. Apalagi, literasi digital menjadi hal penting di era digitalisasi.
"Otomatis kalau ibu-ibunya sudah melek terhadap literasi digital, pastinya ibu-ibu akan menularkan juga kepada keluarganya. Paling tidak ke anak-anaknya dan keluarga lainnya," kata dia.
Momen seru yang terekam kamera video tersebut dibagikan istri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil itu melalui akun Instagram pribadinya @ataliapr. Dalam video terlihat, ibu-ibu kader PKK bergembira sambil bernyanyi dan bersenda gurau.
Para kader PKK yang jumlahnya mencapai 270 orang itu merupakan peserta Jambore Kader PKK yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (15/11/2022). Mereka mewakili kader PKK di 27 kabupaten/kota di Jabar yang jumlah totalnya mencapai 1,5 juta orang.
Atalia mengatakan, selain berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandros, mereka juga menggelar defile yang bertujuan untuk memperkuat kekompakan para kader PKK dalam menyukseskan 10 program PKK nasional. Melalui kegiatan jambore yang rutin dilaksanakan setiap tahun, kata Atalia, kapasitas dan kapabilitas kader PKK Jabar diharapkan terus meningkat.
"Hari ini adalah Jambore Kader PKK se-Jawa Barat. Jadi kami terjalin (berkumpul) di situ, kami melakukan kegiatan-kegiatan bersama supaya lebih kompak," ujarnya.
Atalia pun bersyukur karena para ketua tim penggerak PKK kabupaten dan kota hadir di Gedung Sate. "Ini menunjukkan bahwa kami ini solid," ucapnya.
Jambore Kader PKK 2022 mengambil tema "Dengan Semangat Kebersamaan Kader PKK Kita Wujudkan Keluarga yang Sejahtera". Tema ini diambil untuk mempertajam gerak kader PKK dalam menyukseskan 10 program PKK di Jabar.
Atalia mengatakan, perempuan adalah poros penting dalam pembangunan. Maka, kerja sama antarkader PKK yang saling terkoordinasi di setiap wilayah adalah hal penting dan mutlak musti dilakukan.
"Untuk membangun Jawa Barat kita enggak bisa sendirian, kita harus bersama-sama. Maka program-program harus dilakukan secara koordinatif," katanya.
Menurut Atalia, setelah jambore, PKK sebagai lembaga mitra pemerintah perlu didorong agar semakin kuat dan semangat dalam melaksanakan tugasnya.
"Tantangan kader PKK masih banyak mulai dari menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional, meningkatkan derajat kesehatan anak melalui kegiatan posyandu, stunting, kebencanaan, menciptakan lingkungan sehat, hingga memberdayakan juru pemantau jentik (jumantik) yang bertugas memantau keberadaan jentik nyamuk dan memberantasnya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja yang turut hadir dalam kegiatan jambore menuturkan, kader PKK memiliki peran penting dalam merespons tantangan dan tuntutan di era digitalisasi karena kader PKK merupakan roda penggerak perubahan di lingkungan keluarga.
"Jadi ibu-ibu sebenarnya, kalau saya melihat, itu adalah rodanya dalam keluarga. Roda dalam mengubah segala sesuatunya. Misalnya, mengubah apakah di dalam keluarga itu akan lebih hemat, ramah lingkungan, dan lainnya. Itu peran ibu-ibu sangat tinggi," tuturnya.
Oleh karenanya, Setiawan mendorong kader PKK untuk meningkatkan literasi digital sekaligus mengedukasi anggota keluarga. Apalagi, literasi digital menjadi hal penting di era digitalisasi.
"Otomatis kalau ibu-ibunya sudah melek terhadap literasi digital, pastinya ibu-ibu akan menularkan juga kepada keluarganya. Paling tidak ke anak-anaknya dan keluarga lainnya," kata dia.
(nic)