Ridwan Kamil Ungkap 2 Universitas Terbaik Dunia Bakal Hadir di Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan kabar baik di tengah kunjungan kerjanya dalam agenda B20 di Bali , Senin (14/4/2022).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan, dua universitas terbaik dunia bakal membangun kampusnya di Jabar, tepatnya di Kota Bandung.
Menurut Kang Emil, kedua universitas tersebut menyatakan bahwa mereka secara aktif bekerja sama dalam pengembangan pendidikan internasional di Jabar. Adapun kedua universitas tersebut, yakni Universitas Deakin Australia dan Universitas Lancaster Inggris.
Di tengah agenda B20 yang merupakan rangkaian ajang KTT G20 tersebut, Kang Emil pun langsung menggelar pertemuan internal dengan perwakilan kedua universitas, yakni John Molony dari Deakin University Australia dan Simon Guy dari Lancaster Inggris.
"Berita baiknya, di momen G20, dua universitas ini memberikan berita sangat baik, sudah siap akan membuka universitas di Jawa Barat," ungkap Kang Emil dalam keterangan resminya.
Kang Emil juga mengungkapkan bahwa ada sisi unik dari kerja sama yang dibangun Pemprov Jabar bersama Deakin University dan Lancaster University itu.
"Jadi bentuknya juga unik, yakni joint university. Jadi, dua universitas ini punya sejarah saling bekerja sama dalam pendidikan maupun riset. Sehingga waktu melihat Indonesia, mereka bersepakat akan membangun kampusnya bersama dalam satu lokasi dan ini sangat baik," tuturnya.
"Anak-anak Indonesia yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas global dari dua universitas ini cukup datang ke satu kampus sehingga bisa menghasilkan kualitas pendidikan standar dunia," sambungnya.
Baca juga: Pahlawan Nasional KH Ahmad Sanusi Ternyata Kerabat Ridwan Kamil
Kang Emil pun memastikan bahwa pihaknya siap membantu pendirian kampus kedua universitas tersebut, seperti membantu proses perizinan kepada Pemerintah Pusat.
"Tugas saya sebagai Gubernur Jawa Barat memastikan proses-proses berlangsung dengan lancar karena membuka universitas asing global di Indonesia ini baru. Baru diizinkan setelah omnibus law, setelah UU Cipta Kerja, sebelumnya belum memungkinkan," terangnya seraya berharap, proses perizinan segera rampung.
Dia juga menuturkan, kedua universitas dari negara anggota G20 tersebut mengapresiasi kinerja Pemerintah Pusat yang dinilai profesional dalam menyikapi rencana pendirian kampus di Bandung itu.
"Kami membantu beliau-beliau ini memproses izin secara resmi di Kemendikbud, sedang berproses. Mereka mengapresiasi profesionalisme dari Kemendikbud, urutannya jelas. Mereka sedang submit. Nanti seiring perizinan dari Kemendikbud (selesai), maka pembukaan kampus mereka di Bandung bisa segera dieksekusi dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
Ditambahkan Kang Emil, pertemuannya dengan kedua perwakilan universitas merupakan bukti konkret bahwa ada komitmen-komitmen yang hadir dalam penyelenggaraan KTT G20.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Dilarikan ke RS Sanglah, Ada Apa?
Sementara itu, Pro Vice Chancellor Deakin University, John Molony menuturkan bahwa pemilihan Jabar sebagai lokasi pendirian kampusnya karena Jabar menjadi lokomotif ekonomi di Indonesia.
"Jadi Deakin dan Lancaster sudah bekerja cukup lama. Kami melakukan pencarian secara global saat memutuskan untuk membangun kampus internasional. Semua (hasil) mengarah ke Indonesia dan dengan segera mengarah ke Bandung. Kami menyadari bahwa di Indonesia, Bandung ada di provinsi yang besar, Jawa Barat yang merupakan roda ekonomi di Indonesia," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Simon Guy, Pro Vice Chancellor Lancaster University terkait kerja sama tersebut. Menurutnya, Bandung memiliki manajemen pendidikan yang sudah sistematis.
"Saya pikir ini sangat penting bagi kami dan banyak sekali yang bertanya mengapa Bandung? Salah satunya karena Bandung sudah punya sistem universitas yang mapan dan itu menarik bagi kami," katanya.
"Ini adalah awal perjalanan, kami berharap ada ikatan yang baik (dengan Deakin dan Lancaster) dalam kolaborasi ini. Kami juga berharap dalam kerja sama ini, sebagai universitas berpengalaman dengan reputasi dunia, kami bisa membawa sesuatu bagi universitas di Bandung sekaligus membantu pemerintah untuk meningkatkan SDM," tandasnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan, dua universitas terbaik dunia bakal membangun kampusnya di Jabar, tepatnya di Kota Bandung.
Menurut Kang Emil, kedua universitas tersebut menyatakan bahwa mereka secara aktif bekerja sama dalam pengembangan pendidikan internasional di Jabar. Adapun kedua universitas tersebut, yakni Universitas Deakin Australia dan Universitas Lancaster Inggris.
Di tengah agenda B20 yang merupakan rangkaian ajang KTT G20 tersebut, Kang Emil pun langsung menggelar pertemuan internal dengan perwakilan kedua universitas, yakni John Molony dari Deakin University Australia dan Simon Guy dari Lancaster Inggris.
"Berita baiknya, di momen G20, dua universitas ini memberikan berita sangat baik, sudah siap akan membuka universitas di Jawa Barat," ungkap Kang Emil dalam keterangan resminya.
Kang Emil juga mengungkapkan bahwa ada sisi unik dari kerja sama yang dibangun Pemprov Jabar bersama Deakin University dan Lancaster University itu.
"Jadi bentuknya juga unik, yakni joint university. Jadi, dua universitas ini punya sejarah saling bekerja sama dalam pendidikan maupun riset. Sehingga waktu melihat Indonesia, mereka bersepakat akan membangun kampusnya bersama dalam satu lokasi dan ini sangat baik," tuturnya.
"Anak-anak Indonesia yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas global dari dua universitas ini cukup datang ke satu kampus sehingga bisa menghasilkan kualitas pendidikan standar dunia," sambungnya.
Baca juga: Pahlawan Nasional KH Ahmad Sanusi Ternyata Kerabat Ridwan Kamil
Kang Emil pun memastikan bahwa pihaknya siap membantu pendirian kampus kedua universitas tersebut, seperti membantu proses perizinan kepada Pemerintah Pusat.
"Tugas saya sebagai Gubernur Jawa Barat memastikan proses-proses berlangsung dengan lancar karena membuka universitas asing global di Indonesia ini baru. Baru diizinkan setelah omnibus law, setelah UU Cipta Kerja, sebelumnya belum memungkinkan," terangnya seraya berharap, proses perizinan segera rampung.
Dia juga menuturkan, kedua universitas dari negara anggota G20 tersebut mengapresiasi kinerja Pemerintah Pusat yang dinilai profesional dalam menyikapi rencana pendirian kampus di Bandung itu.
"Kami membantu beliau-beliau ini memproses izin secara resmi di Kemendikbud, sedang berproses. Mereka mengapresiasi profesionalisme dari Kemendikbud, urutannya jelas. Mereka sedang submit. Nanti seiring perizinan dari Kemendikbud (selesai), maka pembukaan kampus mereka di Bandung bisa segera dieksekusi dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
Ditambahkan Kang Emil, pertemuannya dengan kedua perwakilan universitas merupakan bukti konkret bahwa ada komitmen-komitmen yang hadir dalam penyelenggaraan KTT G20.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Dilarikan ke RS Sanglah, Ada Apa?
Sementara itu, Pro Vice Chancellor Deakin University, John Molony menuturkan bahwa pemilihan Jabar sebagai lokasi pendirian kampusnya karena Jabar menjadi lokomotif ekonomi di Indonesia.
"Jadi Deakin dan Lancaster sudah bekerja cukup lama. Kami melakukan pencarian secara global saat memutuskan untuk membangun kampus internasional. Semua (hasil) mengarah ke Indonesia dan dengan segera mengarah ke Bandung. Kami menyadari bahwa di Indonesia, Bandung ada di provinsi yang besar, Jawa Barat yang merupakan roda ekonomi di Indonesia," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Simon Guy, Pro Vice Chancellor Lancaster University terkait kerja sama tersebut. Menurutnya, Bandung memiliki manajemen pendidikan yang sudah sistematis.
"Saya pikir ini sangat penting bagi kami dan banyak sekali yang bertanya mengapa Bandung? Salah satunya karena Bandung sudah punya sistem universitas yang mapan dan itu menarik bagi kami," katanya.
"Ini adalah awal perjalanan, kami berharap ada ikatan yang baik (dengan Deakin dan Lancaster) dalam kolaborasi ini. Kami juga berharap dalam kerja sama ini, sebagai universitas berpengalaman dengan reputasi dunia, kami bisa membawa sesuatu bagi universitas di Bandung sekaligus membantu pemerintah untuk meningkatkan SDM," tandasnya.
(nic)