Sejumlah Oknum Polisi Penyerang RS Bandung Diperiksa Propam Polrestabes Medan
loading...
A
A
A
MEDAN - Sejumlah oknum polisi dari Satuan Samapta Polda Sumut yang diduga menyerang RS Bandung, Medan diperiksa Propam Polrestabes Medan. Selain menyerang, mereka juga menganiaya satpam dan perawat.
Oknum polisi yang diperiksa tersebut masih berstatus saksi. Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga lebih dari dua oknum polisi yang terlibat pengeroyokan dan penganiayaan.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah meminta maaf kepada manajemen RS Bandung atas peristiwa yang melibatkan personel polisi tersebut.
Sementara itu, kuasa hukum RS Bandung, Bobby Lim menyatakan, meski Polrestabes Medan sudah melakukan mediasi dan meminta maaf namun kasus itu tetap diserahkan ke polisi.
Dia menyebut, kasus tersebut diserahkan agar pelaku diberi sanksi dan sehingga ada efek jera.
Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan yang terjadi RS Bandung terekam kamera CCTV.
Dia memastikan, seluruh oknum polisi yang terlibat penyerangan di RS Bandung itu akan diproses hukun.
Diduga, otak penyerangan tersebut diduga Bripda Tito Tampubolon anggota Dit Samapta Polda Sumut. Pelaku penyerangan saat ini telah diamankan di Polrestabes Medan. Wajah kedelapan pelaku itu pun diketahui beredar di media sosial (medsos).
Beberapa sekuriti dan perawat menjadi korban penyerangan sekelompok oknum polisi berpangkat Bripda tersebut.
Akibat penyerangan yang terjadi di halaman rumah sakit milik seorang anggota DPRD Sumut itu, seorang perawat mengalami luka parah dan kini dirawat instensif di RS tersebut.
Penyerangan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (6/11/2022) pagi. Peristiwa berawal saat empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal antara Bripda T, Debye seorang mahasiswi, Ayu seorang perawat RS Bandung dan Iten seorang mahasiswi.
Meraka nongkrong di salah satu kafe dan meminum alkohol. Setelah itu pukul 04.00 WIB mereka menuju hotel memesan dua kamar. Karena Iten dan Ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T.
Tetapi, Ayu marah dan menelpon kawan-kawannya sekurity RS Bandung dan perawat bernama Wanda Winata.
Mereka kemudian datang berama kawan-kawannya. Setelah kunci kamar dibuka terjadi cekcok mulut antara Bripda T, sekuriti dan perawat.
Dari cekcok mulut itu, Bripda T dengan beberapa sekuriti dan salah seorang perawat Wanda Winata di salah satu hotel. Selanjutnya pukul 05.00 WIB, Bripda T bersama 6 temannya dan 1 warga sipil mendatangi RS Bandung dan Bripda T lansung menunjuk Wanda Winata.
Secara spontan empat orang teman Bripda T memukuli Wanda Winata hingga mengalami lebam di wajah.
Terkait kejadian tersebut, Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan langsung bergerak cepat dan mengamankan para oknum polisi yang terlibat penganiayaan itu.
Oknum polisi yang diperiksa tersebut masih berstatus saksi. Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga lebih dari dua oknum polisi yang terlibat pengeroyokan dan penganiayaan.
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah meminta maaf kepada manajemen RS Bandung atas peristiwa yang melibatkan personel polisi tersebut.
Sementara itu, kuasa hukum RS Bandung, Bobby Lim menyatakan, meski Polrestabes Medan sudah melakukan mediasi dan meminta maaf namun kasus itu tetap diserahkan ke polisi.
Dia menyebut, kasus tersebut diserahkan agar pelaku diberi sanksi dan sehingga ada efek jera.
Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan yang terjadi RS Bandung terekam kamera CCTV.
Dia memastikan, seluruh oknum polisi yang terlibat penyerangan di RS Bandung itu akan diproses hukun.
Diduga, otak penyerangan tersebut diduga Bripda Tito Tampubolon anggota Dit Samapta Polda Sumut. Pelaku penyerangan saat ini telah diamankan di Polrestabes Medan. Wajah kedelapan pelaku itu pun diketahui beredar di media sosial (medsos).
Beberapa sekuriti dan perawat menjadi korban penyerangan sekelompok oknum polisi berpangkat Bripda tersebut.
Akibat penyerangan yang terjadi di halaman rumah sakit milik seorang anggota DPRD Sumut itu, seorang perawat mengalami luka parah dan kini dirawat instensif di RS tersebut.
Penyerangan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (6/11/2022) pagi. Peristiwa berawal saat empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal antara Bripda T, Debye seorang mahasiswi, Ayu seorang perawat RS Bandung dan Iten seorang mahasiswi.
Meraka nongkrong di salah satu kafe dan meminum alkohol. Setelah itu pukul 04.00 WIB mereka menuju hotel memesan dua kamar. Karena Iten dan Ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T.
Tetapi, Ayu marah dan menelpon kawan-kawannya sekurity RS Bandung dan perawat bernama Wanda Winata.
Mereka kemudian datang berama kawan-kawannya. Setelah kunci kamar dibuka terjadi cekcok mulut antara Bripda T, sekuriti dan perawat.
Dari cekcok mulut itu, Bripda T dengan beberapa sekuriti dan salah seorang perawat Wanda Winata di salah satu hotel. Selanjutnya pukul 05.00 WIB, Bripda T bersama 6 temannya dan 1 warga sipil mendatangi RS Bandung dan Bripda T lansung menunjuk Wanda Winata.
Secara spontan empat orang teman Bripda T memukuli Wanda Winata hingga mengalami lebam di wajah.
Terkait kejadian tersebut, Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan langsung bergerak cepat dan mengamankan para oknum polisi yang terlibat penganiayaan itu.
(shf)