Kelebihan Muatan, Truk Beras Terguling di Wates

Kamis, 11 Desember 2014 - 15:13 WIB
Kelebihan Muatan, Truk Beras Terguling di Wates
Kelebihan Muatan, Truk Beras Terguling di Wates
A A A
KULONPROGO - Sebuah truk bermuatan beras, terguling ketika ditinggal parkir di tepi Jalan Raya Wates, Yogyakarta, tepatnya di Gunung Gempal, Giripeni, Wates. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.

Truk malang dengan nopol AB 9214 HH yang dikemudikan Agung Cahyono, warga Godean, Sleman, itu mengangkut 25 ton beras dari Sragen, Jawa Tengah, tujuan Cipinang, Jakarta.

Ketika melintas di lokasi ini, ban belakang kempes dan oleh sopir ditepikan di tepi jalan. Saat berhenti, truk ini terperosok amblas ke dalam tanah yang labil.

Kondisi ini mengakibatkan truk tidak bisa bergerak. Satu-satunya cara agar bisa terlepas dari lokasi adalah dengan memindah sebagian muatan ke truk yang lain. Namun truk yang akan dipakai untuk mengevakuasi beras belum ada. Mereka masih harus menunggu kantor buka. Saat itulah sopir dan kernet istirahat dan minum kopi di warung yang ada di seberang jalan.

“Ada truk gandeng yang melintas yang menimbulkan goncangan sehingga truk ini terguling,” jelas Agung, kepada wartawan, Kamis (11/12/2014).

Truk inipun terguling ke sebelah kiri, dan menimpa sebuah tiang lampu penerangan jalan, dan bagian depan sebuah warung. Tidak ada korban jiwa, karena awak truk sudah keluar. Begitu juga warung dalam kondisi kosong. Agar beras terselamatkan, beras yang masih dalam karung ditutup dengan terpal, sembari menunggu bantuan datang.

Salah seorang saksi, Paiman mengatakan, kondisi tanah di lokasi kejadian memang labil. Apalagi belum lama ini sempat ada proyek pelebaran jalan. Diduga tanah urug belum padat, sehingga tidak kuat menahan beban yang berat.

"Apalagi saat kejadian kondisi hujan cukup deras. Saat kejadian, hujan disini juga cukup deras,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik warung Mardi wiyono mengatakan, akibat kejadian ini kondisi warungnya menjadi agak miring. Selain tiangnya patah emperan warung juga mengalami kerusakan. Dia berharap ada ganti rugi untuk memperbaiki warungnya yang rusak.

“Kalau siang dipakai jualan mie ayam, saat ini kebetulan sedang libur,” ujarnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4535 seconds (0.1#10.140)