Dampak COVID-19, 270 Ekor Satwa di Kebun Binatang Medan Terancam Kelaparan
loading...
A
A
A
MEDAN - Sedikitnya 270 ekor satwa yang ada di Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) terancam kelaparan akibat dampak COVID-19.
Satwa-satwa tersebut terancam kelaparan karena sejak Maret 2020 Medan Zoo telah tutup dampak wabahnya.
Direktur Utama PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi mengatakan hewan satwa yang berada di Medan Zoo terancam kelaparan, sehingga pihaknya melakukan penggalangan koin penyelamatan satwa yang dilakukan di Kolam Deli Jalan Sutomo, Medan.
"Sejak Medan Zoo ditutup, jadi tidak ada lagi pemasukan untuk makanan satwa dan gaji pegawai," terang Putrama Alkhairi lewat pesan digital, Senin (27/4/2020).
Dikatakannya, satwa yang ada di Medan Zoo harus diberi makan, jika tidak bisa terancam kelaparan. (BACA JUGA: Terjebak Lockdown dan Terkena PHK, 128 TKI Asal Kabupaten Batubara Akan Dijemput)
"Masalahnya, Medan Zoo tidak mendapat pemasukkan lagi dari penjualan tiket pengunjung yang merupakan sumber pendanaan pakan satwa. Ada 270 ekor satwa di Medan Zoo, dan yang terbesar biaya pakannya yakni harimau yang berjumlah 16 ekor. Dalam sehari harimau minimal makan daging sebanyak 3 kilogram per ekor," paparnya.
Sedangkan untuk biaya pakan satwa sekitar kurang lebih Rp3 juta per hari. Untuk satu bulan diestimasikan sekitar Rp85 juta sampai Rp90 juta.
Biaya tersebut belum termasuk gaji para pegawai di Medan Zoo yang juga terdampak covid-19. "Persoalan kami bukan hanya makanan satwa. Namun pegawai kebun yang bertugas memberi makan satwa juga terdampak. Sedangkan mereka juga harus makan dan menafkahi keluarganya," ungkapnya.
Untuk menyiasati masalah tersebut, lanjut Putrama, Manajemen PD Pembangunan berinisiatif untuk menggalang donasi di internal ASN Pemkot Medan. Namun ternyata hal tersebut juga belum bisa menanggulangi biaya pakan satwa dan gaji pegawai.
"Medan Zoo sejak Maret sudah mengumpulkan donasi namun masih internal pemkot dan sejak Jumat (24/4/2020) kemarin mulai dengan menggalang koin (uang receh) ke publik," ujar Putrama.
Terkait bantuan dari pihak luar yang telah diterima manajemen Medan Zoo yakni 200 kilogram daging ayam sumbangan dari pengusaha kebun binatang Yogyakarta. Lalu, sumbangan bersumber dari CSR Bank Sumut sebesar Rp25 juta yang sudah diterima Senin (20/4/2020).
"Mohon dibantu (penggalangan dana) saudaraku. Kepala daerah di sini juga harusnya melihat kondisi kebun binatang kita," pungkasnya.
Manajemen Medan Zoo menggalang donasi untuk menyelamatkan satwa di Medan Zoo dari kelaparan.
Melalui aksi sosial koin penyelamatan satwa Medan Zoo, masyarakat bisa memberikan donasi lewat koin yang dijemput oleh tim penjemputan ke nomor telepon 085761257061–085296386525 (Aini dan drh Sucitrawan) atau donasi bisa diantar langsung ke Kantor PD Pembangunan Medan, Jalan Sutomo nomor 2-4, Medan.
Satwa-satwa tersebut terancam kelaparan karena sejak Maret 2020 Medan Zoo telah tutup dampak wabahnya.
Direktur Utama PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi mengatakan hewan satwa yang berada di Medan Zoo terancam kelaparan, sehingga pihaknya melakukan penggalangan koin penyelamatan satwa yang dilakukan di Kolam Deli Jalan Sutomo, Medan.
"Sejak Medan Zoo ditutup, jadi tidak ada lagi pemasukan untuk makanan satwa dan gaji pegawai," terang Putrama Alkhairi lewat pesan digital, Senin (27/4/2020).
Dikatakannya, satwa yang ada di Medan Zoo harus diberi makan, jika tidak bisa terancam kelaparan. (BACA JUGA: Terjebak Lockdown dan Terkena PHK, 128 TKI Asal Kabupaten Batubara Akan Dijemput)
"Masalahnya, Medan Zoo tidak mendapat pemasukkan lagi dari penjualan tiket pengunjung yang merupakan sumber pendanaan pakan satwa. Ada 270 ekor satwa di Medan Zoo, dan yang terbesar biaya pakannya yakni harimau yang berjumlah 16 ekor. Dalam sehari harimau minimal makan daging sebanyak 3 kilogram per ekor," paparnya.
Sedangkan untuk biaya pakan satwa sekitar kurang lebih Rp3 juta per hari. Untuk satu bulan diestimasikan sekitar Rp85 juta sampai Rp90 juta.
Biaya tersebut belum termasuk gaji para pegawai di Medan Zoo yang juga terdampak covid-19. "Persoalan kami bukan hanya makanan satwa. Namun pegawai kebun yang bertugas memberi makan satwa juga terdampak. Sedangkan mereka juga harus makan dan menafkahi keluarganya," ungkapnya.
Untuk menyiasati masalah tersebut, lanjut Putrama, Manajemen PD Pembangunan berinisiatif untuk menggalang donasi di internal ASN Pemkot Medan. Namun ternyata hal tersebut juga belum bisa menanggulangi biaya pakan satwa dan gaji pegawai.
"Medan Zoo sejak Maret sudah mengumpulkan donasi namun masih internal pemkot dan sejak Jumat (24/4/2020) kemarin mulai dengan menggalang koin (uang receh) ke publik," ujar Putrama.
Terkait bantuan dari pihak luar yang telah diterima manajemen Medan Zoo yakni 200 kilogram daging ayam sumbangan dari pengusaha kebun binatang Yogyakarta. Lalu, sumbangan bersumber dari CSR Bank Sumut sebesar Rp25 juta yang sudah diterima Senin (20/4/2020).
"Mohon dibantu (penggalangan dana) saudaraku. Kepala daerah di sini juga harusnya melihat kondisi kebun binatang kita," pungkasnya.
Manajemen Medan Zoo menggalang donasi untuk menyelamatkan satwa di Medan Zoo dari kelaparan.
Melalui aksi sosial koin penyelamatan satwa Medan Zoo, masyarakat bisa memberikan donasi lewat koin yang dijemput oleh tim penjemputan ke nomor telepon 085761257061–085296386525 (Aini dan drh Sucitrawan) atau donasi bisa diantar langsung ke Kantor PD Pembangunan Medan, Jalan Sutomo nomor 2-4, Medan.
(vit)