Banjir Rendam Ribuan Rumah di Langkat, Aktivitas Warga 4 Kecamatan Terganggu

LANGKAT - Banjir yang menerjang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merendam ribuan rumah warga di empat kecamatan. Banjir tersebut, dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut sejak beberapa hari terkahir.



Salah satu titik terparah akibat banjir tersebut, ada di Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat. Air banjir meluap hingga masuk ke rumah-rumah warga, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.



Genangan banjir sudah dirasakan warga sejak satu minggu terakhir, dengan ketinggian air banjir mencapai 30-100 cm. "Air banjir sudah masuk ke dalam rumah, sehingga kami tidak bisa beraktivitas," tutur salah seorang korban banjir, Samsilah.



Warga terpaksa menggunakan perahu dan rakit untuk beraktivitas di luar rumah, karena seluruh jalan lumpuh total akibat tergenang banjir. Korban banjir di Desa Cempa, Jamilah mengaku, hanya bertahan di dalam rumah sambil menunggu banjir surut.

Sebagian warga yang rumahnya terendam banjir hingga ketinggian 100 cm, terpaksa mengungsi di mushala yang ada di sekitar lokasi banjir, serta di rumah-rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.



Kapolres Langkat, AKBP Danu Pamungkas Totok langsung turun meninju lokasi banjir menggunakan perahu karet, dan menyalurkan bantuan dari Polres Langkat, Polda Sumatera Utara, serta Bhayangkari.

"Kami menyalurkan bantuan kebutuhan pokok ke warga korban banjir, untuk meringankan beban," ungkap Danu. Dari data sementara BPBD Kabupaten Langkat, ada empat kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Besitang, Kecamatan Tanjungpura, Kecamatan Hinai, Kecamatan Sei Lepan, dan Kecamatan Harapan Jaya.



Di Kecamatan Besitang, kondisi banjir telah berangsur surut. Sementara di Kecamatan Tanjungpura ada sebanyak 838 kepala keluarga di lima desa, yang terdampat banjir. Sedangkan di Kecamatan Hinai ada sebanyak 429 kepala keluarga menjadi korban banjir, dan di Kecamatan Sei Lapan, ada 40 kepala keluarga menjadi korban banjir.