RSSA Malang Siapkan Tim Dokter Forensik untuk Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan

Rabu, 02 November 2022 - 05:32 WIB
loading...
RSSA Malang Siapkan Tim Dokter Forensik untuk Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan
Wakil Direktur (Wadir) RSSA Malang dr. Syaifullah Asmiragani. (Ist)
A A A
MALANG - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang telah menyiapkan tim dokter forensik bila dibutuhkan untuk proses autopsi korban tragedi Kanjuruhan. Namun pihak RSSA Malang masih menunggu surat pemberitahuan resmi dari penyidik .

Wakil Direktur (Wadir) RSSA Malang dr. Syaifullah Asmiragani menuturkan, ada lima dokter forensik yang disiapkan RSSA Malang yang siap membantu proses autopsi.

Akan tetapi hingga kini pihaknya masih menunggu pemberitahuan dari penyidik, mengingat ada beberapa dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) yang juga dilibatkan.

"Koordinatornya di Saiful Anwar, tapi kalau memang nanti suratnya diarahkan ke kami, sampai saat ini kami belum menerima suratnya," kata Syaifullah Asmiragani, Selasa (1/11/2022) di RSSA Malang.

Syaifullah meyakini dari lima dokter forensik yang dimiliki RSSA, tak akan semuanya diberangkatkan. Mengingat siapa-siapa saja yang berangkat itu merupakan kewenangan internal dari PDFI sendiri.

"Yang jelas siapa yang berangkat itu mereka yang memutuskan, biasanya ada satu dokter yang berangkat nggak semuanya berangkat. Kalau terima surat kita berangkat, besok diminta kira berangkat, sudah siap timnya. Mereka sudah berkoordinasi juga di internal organisasi profesi," jelasnya.

"Pemeriksaan gitu itu membutuhkan banyak pendapat, saya nggak tahu pasti, tapi yang jelas lebih dari satu dokter, apalagi kasus ini diminta adanya data yang objektif, tentunya saya yakin yang akan melakukan evaluasi dokternya akan lebih banyak lagi," imbuhnya.

Nantinya proses autopsi akan dilakukan langsung di makam, kemudian hasilnya akan dibawa ke laboratorium toksiologi, namun bukan ke RSSA.

Perhimpunan ahli forensik yang di Jawa Timur, tapi koordinatornya di Saiful Anwar. Kalau memang nanti suratnya diarahkan ke kami.

"Kita nggak bisa di sini nggak punya toksiologi, yang punya kan Puslabfor. Kita memang nggak punya fasilitas itu, tapi untuk memeriksa urine, narkobanya, apa itu kita punya," tandasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1571 seconds (0.1#10.140)