Kisah Pilu Eri Shinta: Usia 10 Tahun Bobot 13 Kg, Sulit Berjalan dan Belum Bisa Berbicara
loading...
Nasib pilu dialami Eri Shinta, bocah perempuan warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. (Ist)
A
A
A
INDRAMAYU - Nasib pilu dialami Eri Shinta, bocah perempuan warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Di usianya yang sudah menginjak 10 tahun, bocah tersebut hanya memiliki berat badan sekitar 13 kilogram akibat gizi buruk .
Ironisnya, bocah dari pasangan suami istri Wahyu dan Rasingkem tersebut, diketahui juga belum bisa berbicara. Bahkan, Ia juga kesulitan berjalan dan harus mengesot.
Wahyu (49) ayah kandung Eri Shinta mengatakan putrinya merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. "Ibunya sekarang sudah tidak ada, sudah meninggal dunia hampir dua tahun lalu," kata dia kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (30/10/2022).
Wahyu menyampaikan, ia tidak memungkiri anak bungsunya itu mengalami gizi buruk. Keterbatasan ekonomi, membuat pertumbuhan Eri Shinta tidak seperti anak-anak pada umumnya.
Baca: Konsolidasi, Partai Perindo Sulteng Siapkan Kader Menangkan Pemilu 2024.
Wahyu yang hanya seorang buruh tani hanya mampu menghidupi kelima anaknya seorang diri dengan hidup seadanya. Bersama kelima anaknya, Wahyu diketahui tinggal di sebuah rumah tidak layak huni berdinding batu bata.
Baca Juga: Aksi Geng Motor Kian Marak, Wali Kota Sukabumi Minta Warga Tak Keluar Malam.
Di rumah tersebut, ia juga tidak memiliki kasur sama sekali dan tidur beralasan tikar. "Ini juga rumah ngontrak, alhamdulillah dikasih keringanan sama yang punya, cuma Rp1,5 juta setahun," pungkasnya.
Ironisnya, bocah dari pasangan suami istri Wahyu dan Rasingkem tersebut, diketahui juga belum bisa berbicara. Bahkan, Ia juga kesulitan berjalan dan harus mengesot.
Wahyu (49) ayah kandung Eri Shinta mengatakan putrinya merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. "Ibunya sekarang sudah tidak ada, sudah meninggal dunia hampir dua tahun lalu," kata dia kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (30/10/2022).
Wahyu menyampaikan, ia tidak memungkiri anak bungsunya itu mengalami gizi buruk. Keterbatasan ekonomi, membuat pertumbuhan Eri Shinta tidak seperti anak-anak pada umumnya.
Baca: Konsolidasi, Partai Perindo Sulteng Siapkan Kader Menangkan Pemilu 2024.
Wahyu yang hanya seorang buruh tani hanya mampu menghidupi kelima anaknya seorang diri dengan hidup seadanya. Bersama kelima anaknya, Wahyu diketahui tinggal di sebuah rumah tidak layak huni berdinding batu bata.
Baca Juga: Aksi Geng Motor Kian Marak, Wali Kota Sukabumi Minta Warga Tak Keluar Malam.
Di rumah tersebut, ia juga tidak memiliki kasur sama sekali dan tidur beralasan tikar. "Ini juga rumah ngontrak, alhamdulillah dikasih keringanan sama yang punya, cuma Rp1,5 juta setahun," pungkasnya.
(nag)
Lihat Juga :
