Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Asa Anak Petani Desa Ujung Selatan Pulau Jawa

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 23:05 WIB
loading...
A A A
Dirasa sudah beres, saklar listrik dinyalakan, dan, kran pun diputar. Air-pun lancar mengaliri sawah-sawah dilahan tadah hujan ini. Hampir 1 tahun terakhir, petani di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos ini menikmati sistem irigasi menggunakan pembangkit listrik tenaga surya sumbangan Pertamina Foundation.

Sebagai Ketua Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan Margo Sugih Desa Kalijaran, Priyatno dipercaya untuk mengelola rumah pompa air tanah bertenaga surya berteknologi solar home system rancangan tim Politeknik Negeri Cilacap.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Asa Anak Petani Desa Ujung Selatan Pulau Jawa


Adanya pembangkit listrik tenaga surya ini, dapat membantu sebagian petani Desa Kalijaran dalam memenuhi kebutuhan air untuk sawah tadah hujan milik mereka.

Keberadaan pembangkit listrik tenaga surya ini bahkan juga dinikmati oleh beberapa petani dari desa tetangga karena lokasi sawah mereka dekat dengan rumah pompa air tanah bertenaga surya itu.

Beberapa area persawahan di wilayah selatan Desa Kalijaran dan sekitarnya selama ini memang tidak terjangkau jaringan irigasi teknis. Sungai Kalijaran sebagai satu-satunya sungai terdekat area persawahan juga tidak bisa dimanfaatkan maksimal saat musim kemarau karena airnya sering terintrusi air laut.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Asa Anak Petani Desa Ujung Selatan Pulau Jawa


Sebelum adanya pembangkit listrik tenaga surya, petani setempat menggunakan mesin pompa air berbahan bakar minyak untuk menyedot air sungai untuk mengairi sawah mereka. Adanya rumah pompa air tanah bertenaga surya itu, petani dapat memangkas biaya produksi yang biasa dikeluarkan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).

Bagi petani yang tidak memiliki mesin pompa air berbahan bakar minyak sendiri, mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli BBM dan biaya sewa mesin senilai Rp20.000 per jam.

Dalam satu musim tanam, mereka harus mengeluarkan uang sebesar Rp500.000 untuk mengairi sawahnya seluas 2.000 meter persegi. Priyatno menjelaskan, dengan adanya solar home system sumbangan Pertamina Foundation ini, petani kini sangat diuntungkan secara waktu, materi dan tenaga.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6003 seconds (0.1#10.140)