Menteri KLH Siti Nurbaya Resmi Membuka PNLG Forum 2022
loading...
A
A
A
“Desa ini tadinya terisolir, desa nelayan yang hampir jauh dari mana-mana, sangat minim fasilitas. Secara perlahan kita rombak semua, sehingga kini menjadi distinasi wisata yang patut dikunjungi,” ujarnya.
Pihaknya juga membuat koperasi nelayan, pusat kuliner, warung-warung kecil hingga tambak ikan, udang dan kepiting yang dikelola masyarakat. Selain mempertahankan konsep desa nelayan, Desa Ketapang juga memiliki konservasi mangrove yang menjadi daya tarik tersendiri.
“Inilah alasan kenapa PEMSEA menunjuk kita sebagai tuan rumah karena memiliki konsep yang berbeda dibanding kota-kota lain di berbagai negara anggota seperti di Filipina, Myanmar dan Vietnam yang dibongkar dari kawasan pesisir kumuh menjadi kawasan wisata,” katanya.
Kabupaten Tangerang sendiri dalam meningkatkan kawasan pesisir juga telah melakukan sejumlah program. Salah satunya adalah melalui program Gerbang Mapan atau Gerakan Pengembangan Masyarakat Pesisir.
Ke depan masih akan dilakukan pembangunan daerah yang ada di pesisir pantai Kohot yang tidak hanya infrastruktur tapi juga ada pergerakan grend ekonomi dari mangrove dan blue ekonomi dari perikanan.
Masih ada lagi pembangunan yang akan dilakukan seperti di Ketapang seperti desa Marga Mulya, Krojo, Situes. Jadi di sana masyarakat akan ada pilihan untuk berdagang, atau nelayan.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang melibatkan peran serta seluruh masyarakat pesisir, agar tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Tangerang yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat terwujud,” jelas Zaki yang juga sebagai Vice President PNLG tersebut.
Sementara itu, di sela acara ini, juga digelar PEMSEA EXPO di Atria Hotel, Gading Serpong. Expo diikuti 30 gerai UMKM se-Kabupaten Tangerang dan 20 gerai sponsorship. PEMSEA EXPO dilaksanakan pada 25-28 Oktober 2022.
Pihaknya juga membuat koperasi nelayan, pusat kuliner, warung-warung kecil hingga tambak ikan, udang dan kepiting yang dikelola masyarakat. Selain mempertahankan konsep desa nelayan, Desa Ketapang juga memiliki konservasi mangrove yang menjadi daya tarik tersendiri.
“Inilah alasan kenapa PEMSEA menunjuk kita sebagai tuan rumah karena memiliki konsep yang berbeda dibanding kota-kota lain di berbagai negara anggota seperti di Filipina, Myanmar dan Vietnam yang dibongkar dari kawasan pesisir kumuh menjadi kawasan wisata,” katanya.
Kabupaten Tangerang sendiri dalam meningkatkan kawasan pesisir juga telah melakukan sejumlah program. Salah satunya adalah melalui program Gerbang Mapan atau Gerakan Pengembangan Masyarakat Pesisir.
Ke depan masih akan dilakukan pembangunan daerah yang ada di pesisir pantai Kohot yang tidak hanya infrastruktur tapi juga ada pergerakan grend ekonomi dari mangrove dan blue ekonomi dari perikanan.
Masih ada lagi pembangunan yang akan dilakukan seperti di Ketapang seperti desa Marga Mulya, Krojo, Situes. Jadi di sana masyarakat akan ada pilihan untuk berdagang, atau nelayan.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang melibatkan peran serta seluruh masyarakat pesisir, agar tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Tangerang yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat terwujud,” jelas Zaki yang juga sebagai Vice President PNLG tersebut.
Sementara itu, di sela acara ini, juga digelar PEMSEA EXPO di Atria Hotel, Gading Serpong. Expo diikuti 30 gerai UMKM se-Kabupaten Tangerang dan 20 gerai sponsorship. PEMSEA EXPO dilaksanakan pada 25-28 Oktober 2022.
(ars)