Muncul Klaster Keluarga, 2 Kampung di Kota Malang Bakal Di-Lockdown

Senin, 06 Juli 2020 - 12:24 WIB
loading...
Muncul Klaster Keluarga, 2 Kampung di Kota Malang Bakal Di-Lockdown
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata (tengah) saat memberikan penghargaan piagam dan peralatan alat pelindung diri (APD), Senin (6/7/2020). Foto/iNews TV/Deni Irwansyah
A A A
KOTA MALA G - Polresta dan Pemkot Malang mengusulkan lockdown lokal terhadap 2 kampung yang menjadi klaster keluarga penyebaran COVID-19. Jumlah yang terpapar mencapai puluhan orang.

Pernyataan lockdown lokal ini disampaikan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Wali Kota Malang Sutiaji di halaman Mapolresta Malang, Senin ( 6/7/2020). (Baca juga: Kapal Perang Koarmada II Lakukan Manuver di Perairan Laut Jawa)

Kapolres menyebut, pasca PSBB dicabut 3 minggu yang lalu, jumlah pasien COVID-19 di Kota Malang yang merupakan zona merah terus bertambah. Jumlah pasien dirawat sudah mencapai 166 orang, di mana 9 di antaranya baru masuk dirawat pada Minggu (5/7/2020), dan jumlah PDP mencapai 407 orang. (Baca juga: Viral Warga Palembang Tangkap Tuyul Berwarna Emas, Ini Penampakannya)

Angka penambahan jumlah pasien COVID-19 ini membuat Forkompimda Kota Malang akan memberlakukan lockdown lokal di dua kampong, yaitu Mergosono dan Jalan Binor karena terdapat klaster keluarga yang terus menyebar hingga mengakibatkan puluhan orang positif terjangkit COVID-19 dan beberapa lainnya jadi PDP. "Sehingga orang luar tidak bisa masuk dan orang dalam tidak bisa keluar untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya saat memberikan penghargaan piagam dan peralatan APD lengkap kepada kampung berprestasi di Mapolresta Kota Malang, Senin (6/7/2020).

Sementara Wali Kota Malang menyebut pemilihan lockdown lokal ini menjadi alternatif yang dinilai harus dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19. Terlebih lagi deadline dari Presiden agar Jawa Timur dan kota/kabupaten zona merah segera bertindak melakukan penekanan angka penyebaran, serta menuju zona aman.

Namun Wali Kota juga menyampaikan bahwa penambahan pasien COVID-19 ini akan terus berlangsung selama tindakan penekanan dilakukan dengan terus melakukan rapid dan swab massal. Kota Malang memilih melakukan tracing untuk mencegah terjadinya gunung es pasien COVID-19.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2001 seconds (0.1#10.140)