Merdeka Belajar di Tanjung Jabung Timur Tingkatkan Literasi Anak

Rabu, 19 Oktober 2022 - 01:05 WIB
loading...
Merdeka Belajar di Tanjung...
Terobosan siswa SMPN 12 Tanjung Jabung Timur menumbuhkan minat baca dengan ojek baca. Foto: Hasan/SINDOnews
A A A
TANJUNG JABUNG TIMUR - Penerapan kurikulum merdeka belajar melalui program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation (TF), mulai membuahkan hasil disejumlah sekolah.

Seperti tampak di SMPN 12 Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sejak mengikuti Program PINTAR TF, kegiatan literasi di sekolah ini mulai hidup. Bahkan, perpustakaan di sekolah ini menjadi satu-satunya yang terakreditasi B.

Kepala Sekolah SMPN 12 Tanjung Jabung Timur, Anita Sriyuanti mengatakan, kegiatan literasi di sekolahnya tumbuh pesat. Animo siswa datang ke perpustakaan juga mengalami peningkatan, hingga 50 siswa perhari.



"Perpustakaan sekolah kami satu-satunya perpustakaan sekolah yang terakreditasi B di Tanjung Jabung Timur dari Perpustakaan Nasional, pada tahun 2021," katanya, kepada SINDOnews, Selasa (18/10/2022).

Untuk mengembangkan perpustakaan ini, setiap tahun pihak sekolah menganggarkan sebesar 20 persen dana BOS yang diterimanya untuk belanja buku. Hingga kini, jumlah buku di perpustakaan telah mencapai 15.000 judul.

Dari total 15.000 judul itu, sebanyak 5.000 judul adalah karya fiksi. Buku jenis ini sangat diminati para siswa. Bahkan, untuk mengatur siswa datang ke perpustakaan, pihak sekolah sampai membuat jadwal kunjungan.



"Sehari 50 orang kalau rata-rata yang datang ke perpustakaan. Kami juga punya program OCA atau ojek baca. Jadi duta buku sekolah kami akan keliling membawa buku secara bergiliran dengan sepeda buku," sambungnya.

Untuk menambah koleksi buku bacaannya, pihak sekolah juga bekerjasama dengan perpusda dan perpustakaan desa. Tetapi tidak hanya siswa, para orangtua murid juga banyak yang datang ke perpustakaan membaca buku.

Setiap bulan, pihak sekolah juga menggelar kegiatan literasi akbar untuk seluruh siswa, dan tenaga pengajar di sekolah itu. Literasi akbar ini juga untuk melatih siswa menulis tentang buku-buku yang sudah mereka baca.



"Sebelum adanya TF, perpustakaan ini sudah ada. Tetapi setelah ada TF, perpustakaan ini menjadi sangat berkembang. Minat baca siswa juga meningkat hingga 90 persen," ungkapnya.

Sementara itu, Diah Cahya Mustika (14), duta baca dari Kelas 9A mengaku senang koleksi buku fiksi di perpustakaan sekolahnya lengkap. Namun, dia berharap lebih, ada judul-judul baru setiap bulan untuk dibaca siswa.



Dengan menggunakan sepeda yang telah dimodif, Diah dan rekannya dari Kelas 9A tampak berkeliling keliling sekolah menawarkan buku-buku yang dibawanya untuk dibaca, tidak hanya oleh para siswa, tetapi juga para orangtua murid.

"Setiap jam istrirahat keliling, gantian sama duta baca lainnya. Setiap hari ganti kelas. Saya suka baca novel. Di kelas 9A, ada 5 orang duta baca. Buku paling banyak yang dibaca cerpen dan novel," pungkasnya.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3701 seconds (0.1#10.140)