Tak Ada Penerbangan Internasional, Wisman ke Jabar Baru 30.800
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, penerbangan internasional di sejumlah negara termasuk Indonesia ditutup. Kondisi ini menyebabkan merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) baik melalui jalur udara atau laut.
Imbasnya, pariwisata tak lagi bisa diharapkan menunjang pendapatan ekonomi lokal. Kondisi terpuruknya pariwisata juga dialami Jawa Barat.
Wisatawan asing yang selama ini cukup memberi warna bagi sektor pariwisata di Jabar, kini sangat terpuruk. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat, selama periode Januari-Mei 2020, total wisatawan ke Jabar hanya 30.838 orang.
Mereka adalah wisatawan yang masuk ke Jawa Barat melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Pelabuhan Muarajati Cirebon.
Menurut Kepala BPS Jabar Dody Herlando, jumlah wisman ke Jawa Barat tercatat 30.838 orang itu turun 54,01 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 67.059 orang.
Jumlah tersebut didominasi kunjungan melalui Husien Sastranegara Bandung pada Januari, Februari, dan Maret yang masih mencapai angka puluhan ribu.
Sedangkan pada periode April dan Mei, jumlah wisman melalui Bandara Husein tercatat kosong. Lain halnya dengan Bandara BIJB yang telah kosong atau tidak ada wisman masuk sejak Februari 2020. Sementara wisman yang melalui Pelabuhan Cirebon masih di angka ratusan, yang didominasi crew kapal. (Baca: 4 Orang Positif Corona, Pasar Stasiun Cimindi Tutup Tiga Hari) .
"Bulan April dan Mei 2020 tidak ada wisatawan mancanegara yang masuk ke Jawa Barat melalui bandara. Warga asing yang masuk ke Jawa Barat pada bulan Mei 2020 tercatat ada 79 orang, itu karena crew kapal yang datang melalui Pelabuhan Muara Jati," kata Dody.
Selama ini, wisman dari Malaysia, Singapura, dan India menjadi yang terbanyak masuk Bandung. Periode Januari hingga Mei 2020, wisman Malaysia mencapai 22.163 orang.
Sedangkan pada 2019 mencapai 43.489 orang. Wisman Singapura pada Januari-Mei 2020 sebanyak 3.709 orang, turun dari periode yang sama 2019 sebanyak 10.864 orang.
Imbasnya, pariwisata tak lagi bisa diharapkan menunjang pendapatan ekonomi lokal. Kondisi terpuruknya pariwisata juga dialami Jawa Barat.
Wisatawan asing yang selama ini cukup memberi warna bagi sektor pariwisata di Jabar, kini sangat terpuruk. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat, selama periode Januari-Mei 2020, total wisatawan ke Jabar hanya 30.838 orang.
Mereka adalah wisatawan yang masuk ke Jawa Barat melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Pelabuhan Muarajati Cirebon.
Menurut Kepala BPS Jabar Dody Herlando, jumlah wisman ke Jawa Barat tercatat 30.838 orang itu turun 54,01 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 67.059 orang.
Jumlah tersebut didominasi kunjungan melalui Husien Sastranegara Bandung pada Januari, Februari, dan Maret yang masih mencapai angka puluhan ribu.
Sedangkan pada periode April dan Mei, jumlah wisman melalui Bandara Husein tercatat kosong. Lain halnya dengan Bandara BIJB yang telah kosong atau tidak ada wisman masuk sejak Februari 2020. Sementara wisman yang melalui Pelabuhan Cirebon masih di angka ratusan, yang didominasi crew kapal. (Baca: 4 Orang Positif Corona, Pasar Stasiun Cimindi Tutup Tiga Hari) .
"Bulan April dan Mei 2020 tidak ada wisatawan mancanegara yang masuk ke Jawa Barat melalui bandara. Warga asing yang masuk ke Jawa Barat pada bulan Mei 2020 tercatat ada 79 orang, itu karena crew kapal yang datang melalui Pelabuhan Muara Jati," kata Dody.
Selama ini, wisman dari Malaysia, Singapura, dan India menjadi yang terbanyak masuk Bandung. Periode Januari hingga Mei 2020, wisman Malaysia mencapai 22.163 orang.
Sedangkan pada 2019 mencapai 43.489 orang. Wisman Singapura pada Januari-Mei 2020 sebanyak 3.709 orang, turun dari periode yang sama 2019 sebanyak 10.864 orang.
(nag)