P4S Punya Peran Penting Mendukung Pembangunan Pertanian

Selasa, 11 Oktober 2022 - 14:19 WIB
loading...
P4S Punya Peran Penting Mendukung Pembangunan Pertanian
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan peran penting Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di tengah sejumlah ancaman yang membayangi pertanian. (Ist)
A A A
GOWA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan peran penting Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di tengah sejumlah ancaman yang membayangi pertanian . Dia menuturkan bahwa P4S punya peran penting untuk mendukung pembangunan pertanian.

Maka itu, potensi P4S sebagai pembaharu pertanian di perdesaan pun digenjot oleh kementerian yang dipimpinnya. "Pembangunan pertanian yang kita lakukan, dimulai dari desa. Oleh karena itu, kita memaksimalkan peran P4S sebagai pembaharu perdesaan," katanya dalam acara Pelatihan Manajemen Bagi Pengelola P4S Wilayah READSI di Gowa, Kamis (6/10/2022).

Dia pun mengharapkan P4S dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi pun menyampaikan hal senada.

"Tahun 2022 bisa dikatakan sebagai tahunnya P4S. Ada dua alasan untuk mendukung itu. Pertama, saat pelaksanaan Fornas pada pekan lalu yang sukses diselenggarakan di Bali telah menghasilkan Ketua dan Pengurus FK P4S Nasional yang baru setelah selama ini tertunda beberapa tahun," katanya saat membuka pelatihan itu.

Dia menambahkan, sejumlah P4S pada tahun depan bakal menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menu Pertanian Presisi dan Regeneratif. Kata Prof Dedi, selain itu peran P4S menjadi sangat penting jika dikaitkan dengan tiga tantangan dan ancaman utama sektor pertanian saat ini, yaitu pascapandemi Covid-19, perubahan iklim, dan tekanan geopolitik Rusia-Ukraina.

“Akibat dampak dari covid 19, perubahan iklim atau climate change serta perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan menurunnya produksi dan produktivitas pangan global secara signifikan,” ujar pria yang sering disapa Prof Dedi itu.

Sedangkan permintaan bahan pangan, lanjut dia, terus meningkat mengakibatnya harga komunitas pangan melejit. “Ketidakpastian ini perlu disikapi dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas pada subsektor budi daya dengan menerapkan konsep efisiensi dan konservasi lingkungan," ucapnya.

Dia pun membeberkan tiga jurus jitu untuk mengatasinya. Pertama, kata dia, kendalikan inflasi terutama pada komoditas pertanian, serta kendalikan produksi, olahan, dan distribusinya. “Yang kedua lakukan substitusi pangan impor ke pangan lokal mengingat harga pangan impor semakin tinggi. Dan yang ketiga Genjot ekspor,” imbuhnya.

Dia melihat kondisi ini yang paling penting, bagaimana P4S menjadi garda terdepan mengatasi krisis pangan global. “Tentunya ada amunisi yang perlu kalian pegang yaitu implemantasikan smart farming dan manfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar dia.

P4S juga diharapkan menjadi pembaharu perdesaan dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal melalui pemanfaatan teknologi smart farming dan penumbuhkembangan petani milenial. Kata dia, P4S harus menjadi pelopor dan agen.

“P4S menjadi andalan, harapan dan masa depan pembangunan pertanian kita. Untuk itu P4S juga diharapkan dapat berfungsi sebagai klinik agribisnis (KIA) bagi petani/pelaku usaha di sekitarnya dalam mendukung Program TANI AKUR yang memberikan referensi dan pendampingan dalam akses KUR," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, kelembagaan P4S berfungsi untuk mempercepat penyebaran informasi teknologi di bidang pertanian. Maka itu, melalui pelatihan tersebut, dirinya berharap dapat dihasilkan pengelola P4S yang mampu mengelola P4S dengan baik.

“Mampu merancang dan melaksanakan pelatihan dan permagangan, serta mampu membangun jejaring kemitraan dan negosiasi dengan semua stakeholder baik pemerintah maupun swasta," ujarnya.

Baca: Pejabat Palangkaraya Dilaporkan Istri Siri ke Pengadilan Tinggi Agama, Diduga Telantarkan 4 Bulan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangakaluku Muhammad Sidiq menjelaskan tujuan pelatihan itu untuk meningkatkan pengetahuan pengelola P4S dalam merancang, melaksanakan pelatihan permagangan, jejaring kemitraan, dan negosiasi serta manajemen pengelolaan P4S.

"Pelatihan manajemen bagi Pengelola P4S akan dilaksanakan secara offline selama 5 hari, yaitu 5 sampai 10 Oktober 2022, di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku," bebernya.

Adapun target peserta pelatihan adalah 60 orang pengelola P4S di wilayah Program READSI dari 4 provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo yang bakal difasilitasi oleh fasilitator pelatihan dari praktisi atau akademisi dan widyaiswara BBPP Batangkaluku.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)