Postingannya Dianggap Rendahkan Perempuan Papua, Duta Baca Ini Minta Maaf

Sabtu, 04 Juli 2020 - 20:10 WIB
loading...
Postingannya Dianggap...
Akun Facebook atas nama MJ Yerisetouw menuai kecaman dari ratusan Netizen yang rata-rata adalah perempuan asli Papua. (Ist)
A A A
JAYAPURA - Akun Facebook atas nama MJ Yerisetouw menuai kecaman dari ratusan Netizen yang rata-rata adalah perempuan asli Papua.

Kecaman itu datang setelah MJ Yarisetouw mengunggah postingan pada akun Facebook miliknya dengan kata-kata kurang pantas dan dianggap merendahkan harga diri kaum perempuan asli Papua. Sejumlah tulisan itu diunggah oleh dirinya pada Jumat (4/7/2020) lalu.

Dalam postingan akun Facebook itu sang duta baca menulis beberapa penggal kalimat yang dianggap merendahkan perempuan asli Papua dengan beberapa sebutan kurang pantas.

Tulisan itu diduga sebagai curhatan sang duta baca di media sosial yang mengatakan bahwa perempuan Papua (perempuan tanah) kerap belagu apalagi sombong jika terlihat sedikit cantik.

Tidak itu saja, kata perempuan tanah sebagai piala bergilir juga dimasukan ke dalam rangkaian kalimat curhatan hati sang duta baca.

Sontak unggahan tersebut menuai banyak kecaman dari netizen yang ikut serta membagikan postingan tersebut.

Mereka menganggap MJ Yarisetouw sebagai duta baca asal Papua dan merupakan tokoh intelektual muda asli Papua tidak sepantasnya membuat postingan yang melecehkan dan merendahkan harga diri kaum perempuan asli Papua.

Sejumlah perempuan asli Papua mengecam kata-kata sang duta baca dan menganggap kata-kata itu sangat merendahkan harkat dan martabat perempuan Papua. (Baca: Duh, Tawon Masuk dan Menggigit Mulut Pegawai Puskesmas yang Sedang Bekerja).

Atas banyakya kecaman itu, sang duta baca pun telah menyampaikan permohonan maaf kepada semua perempuan Papua yang merasa terganggu bahkan tersinggung dengan kata-katanya itu.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1761 seconds (0.1#10.140)