Heboh 32 Siswa SMA Ditampar Kepala Sekolah Gegara Tak Ada yang Ngaku Merokok

Jum'at, 16 September 2022 - 20:42 WIB
loading...
Heboh 32 Siswa SMA Ditampar Kepala Sekolah Gegara Tak Ada yang Ngaku Merokok
Video viral menghebohkan yang memperlihatkan kepala sekolah menampar sejumlah siswanya beredar di Ogan Ilir. Peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 1 Ogan Ilir. Foto/Tangkapan Layar
A A A
OGAN ILIR - Video viral menghebohkan yang memperlihatkan kepala sekolah menampar sejumlah siswanya beredar di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 1 Ogan Ilir.

Dalam video berdurasi 6 detik itu, terlihat siswa satu kelas berjumlah 32 orang dikumpulkan di sebuah lapangan, kemudian duduk jongkok, lalu satu per satu wajah mereka ditampar.


Salah satu sumber siswa yang turut ditampar mengaku peristiwa itu terjadi Rabu (14/9/2022) siang. Berawal dari adanya laporan kepada guru bahwa ada siswa yang merokok di kelas XI IPS.

Para siswa lalu diminta menunjukkan siapa yang merokok. Namun, tidak ada yang mengaku.

"Kalau saya benar-benar tidak tahu siapa yang merokok. Tapi kami satu kelas kena hukuman semua. Saya keberatan karena tidak tahu apa-apa," katanya, Jumat (16/9/2022).

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ogan Ilir, Masnawati mengaku telah menampar para siswa.


Akan tetapi hal itu semata-mata karena ingin mendidik mereka setelah mendapatkan laporan ada siswa yang merokok di kelas.

"Saya mendapatkan laporan dari salah satu guru karena ada yang makan di kelas, sampahnya berantakan. Ada yang merokok, kemudian nendang-nendang meja saat jam pelajaran," katanya.

Namun saat dirinya melakukan pemeriksaan langsung, tidak ada satu pun siswa di kelas itu yang mengaku telah melakukan perbuatan tersebut, sehingga semua dihukum.



"Begitu ditanya siapa yang nendang meja, mereka malah menyahut perkataan awas ada mata-mata yang ditujukan kepada guru mereka," katanya.

Sementara itu, salah seorang wali murid, Pitung mengatakan bahwa mewakili para orang tua siswa, pihaknya telah melaporkan dugaan tindak kekerasan ini ke polisi.

"Setelah diskusi dengan sejumlah orang tua siswa lain. Kami sepakat melaporkannya ke polisi. Kami berharap yang bersangkutan dapat diberhentikan," katanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)