Polda Jatim Gulung 91 Pelaku Penyalahgunaan BBM dan LPG Bersubsidi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur, mengungkap kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar, serta LPG.
Dari 31 polres jajaran, terdapat 62 laporan terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi untuk kebutuhan industri dan elpiji 3 kg yang digunakan untuk mengisi tabung gas berukuran 12 dan 50 kg.
Direktur Reskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman menjelaskan, modus yang digunakan para tersangka yakni memodifikasi tangki truk dan mobil pikap untuk mengisi BBM bersubsidi lalu dijual kembali.
"Kita sudah menangkap 92 tersangka. BBM itu ditampung di tandon, di salah satu tempat wilayah Surabaya, sebelum dijual lagi. Kemudian yang LPG, mereka memindahkan dari tabung LPG melon ke tabung LPG yang berukuran 12 dan 50 kilo," kata Farman, Selasa (6/9/2022).
Menurut dia, pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait dugaan adanya keterlibatan oknum Pertamina yang turut terlibat penyalahgunaan BBM.
"Masih kita selidiki. Karena ketika dilakukan penangkapan, dua truk Pertamina ini baru keluar dari depo. Jangan main-main dengan BBM subsidi, kebijakan pemerintah sudah jelas," jelasnya.
Atas periode pengungkapan Januari-September 2022 ini, Kombes Farman berpesan kepada masyarakat bila mengetahui aktivitas ilegal BBM dipersilakan untuk melapor.
"Mohon kami diberi informasi, bilamana ditemukan penyimpangan terhadap distribusi ataupun penyalahgunaan BBM subsidi maupun LPG yang ada disekitar," pintanya.
Dari 31 polres jajaran, terdapat 62 laporan terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi untuk kebutuhan industri dan elpiji 3 kg yang digunakan untuk mengisi tabung gas berukuran 12 dan 50 kg.
Direktur Reskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman menjelaskan, modus yang digunakan para tersangka yakni memodifikasi tangki truk dan mobil pikap untuk mengisi BBM bersubsidi lalu dijual kembali.
"Kita sudah menangkap 92 tersangka. BBM itu ditampung di tandon, di salah satu tempat wilayah Surabaya, sebelum dijual lagi. Kemudian yang LPG, mereka memindahkan dari tabung LPG melon ke tabung LPG yang berukuran 12 dan 50 kilo," kata Farman, Selasa (6/9/2022).
Menurut dia, pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait dugaan adanya keterlibatan oknum Pertamina yang turut terlibat penyalahgunaan BBM.
"Masih kita selidiki. Karena ketika dilakukan penangkapan, dua truk Pertamina ini baru keluar dari depo. Jangan main-main dengan BBM subsidi, kebijakan pemerintah sudah jelas," jelasnya.
Atas periode pengungkapan Januari-September 2022 ini, Kombes Farman berpesan kepada masyarakat bila mengetahui aktivitas ilegal BBM dipersilakan untuk melapor.
"Mohon kami diberi informasi, bilamana ditemukan penyimpangan terhadap distribusi ataupun penyalahgunaan BBM subsidi maupun LPG yang ada disekitar," pintanya.