Kasus Aktif Covid-19 Sisakan 14 Orang, Warga Ibu Kota Kepri Tetap Diminta Taat Prokes
loading...
A
A
A
TANJUNGPINANG - Kasus aktif Covid-19 di Kota Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tinggal menyisakan 14 orang. Data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, menyebutkan, dari sebelumnya ada 16 kasus aktif Covid-19, dua di antaranya berhasil sembuh.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Adi Prihantara menyatakan, dua pekan lalu jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanjungpinang, sempat menjadi yang tertinggi di wilayah Kepri, namun dalam beberapa hari ini turun drastis.
"Sekarang jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanjungpinang, terendah setelah Kabupaten Karimun," katanya. Adi Prihantara yang juga Sekda Kepri itu, menambahkan jumlah kasus aktif di Karimun tinggal 11 orang, sedangkan Kabupaten Bintan, yang berbatasan dengan Tanjungpinang, mencapai 24 orang.
Sementara jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Batam, mencapai sebanyak 30 orang. Jumlah ini yang tertinggi di Kepri. "Jumlah kasus aktif di empat kabupaten dan kota di Kepri itu rata-rata turun drastis dalam sepekan terakhir. Mudah-mudahan Kepri nihil kasus aktif dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia mengemukakan tiga kabupaten di Kepri, yakni Kepulauan Anambas, Natuna, dan Lingga bertahan nihil kasus aktif Covid-19. Anambas sejak sekitar enam bulan lalu ditetapkan sebagai zona hijau, sedangkan enam kabupaten dan kota lainnya di Kepri masih zona kuning atau risiko penularan rendah. "Natuna dan Lingga potensial ditetapkan sebagai zona hijau bila mampu bertahan nihil kasus aktif minimal selama sebulan," ucapnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di posko yang dibangun lembaga negara lainnya.
Saat ini, kata dia, vaksinasi dosis pertama mencapai 1.779.679 orang atau 98,72 persen, sedangkan dosis kedua 1.538.867 orang atau 85,36 persen dari total sasaran. "Capaian vaksin dosis pertama dan kedua sudah cukup baik. Namun harus diingat bahwa efektivitas vaksin itu hanya 3-6 bulan sehingga harus vaksin lagi," tuturnya.
Menurut dia, capaian vaksinasi dosis ketiga atau penguat di Kepri masih relatif lambat. Hingga saat ini baru 52,34 persen atau 718.876 orang yang vaksinasi penguat. "Sekali lagi saya katakan bahwa vaksin ini kebutuhan untuk melindungi diri di masa pandemi Covid-19," katanya.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Adi Prihantara menyatakan, dua pekan lalu jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanjungpinang, sempat menjadi yang tertinggi di wilayah Kepri, namun dalam beberapa hari ini turun drastis.
"Sekarang jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanjungpinang, terendah setelah Kabupaten Karimun," katanya. Adi Prihantara yang juga Sekda Kepri itu, menambahkan jumlah kasus aktif di Karimun tinggal 11 orang, sedangkan Kabupaten Bintan, yang berbatasan dengan Tanjungpinang, mencapai 24 orang.
Baca Juga
Sementara jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Batam, mencapai sebanyak 30 orang. Jumlah ini yang tertinggi di Kepri. "Jumlah kasus aktif di empat kabupaten dan kota di Kepri itu rata-rata turun drastis dalam sepekan terakhir. Mudah-mudahan Kepri nihil kasus aktif dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia mengemukakan tiga kabupaten di Kepri, yakni Kepulauan Anambas, Natuna, dan Lingga bertahan nihil kasus aktif Covid-19. Anambas sejak sekitar enam bulan lalu ditetapkan sebagai zona hijau, sedangkan enam kabupaten dan kota lainnya di Kepri masih zona kuning atau risiko penularan rendah. "Natuna dan Lingga potensial ditetapkan sebagai zona hijau bila mampu bertahan nihil kasus aktif minimal selama sebulan," ucapnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di posko yang dibangun lembaga negara lainnya.
Saat ini, kata dia, vaksinasi dosis pertama mencapai 1.779.679 orang atau 98,72 persen, sedangkan dosis kedua 1.538.867 orang atau 85,36 persen dari total sasaran. "Capaian vaksin dosis pertama dan kedua sudah cukup baik. Namun harus diingat bahwa efektivitas vaksin itu hanya 3-6 bulan sehingga harus vaksin lagi," tuturnya.
Menurut dia, capaian vaksinasi dosis ketiga atau penguat di Kepri masih relatif lambat. Hingga saat ini baru 52,34 persen atau 718.876 orang yang vaksinasi penguat. "Sekali lagi saya katakan bahwa vaksin ini kebutuhan untuk melindungi diri di masa pandemi Covid-19," katanya.
(eyt)