Viral! Gadis 16 Tahun Mendadak Meninggal di Dalam Bus, Dibopong Anggota TNI
loading...
A
A
A
PESISIR BARAT - Seorang gadis berusia 16 tahun mendadak meninggal di dalam bus jurusan Krui-Bandar Lampung dan dievakuasi seorang anggota TNI bernama Serda Maryoto.
Video gadis itu pun viral di media sosial. Dalam video menunjukan proses evakuasi korban meninggal dalam angkutan umum oleh seorang TNI yang diketahui bernama Serda Martoyo bertugas sebagai babinsa di Koramil Pesisir Selatan.
Serda martoyo terlihat membopong jasad korban menuju mobil ambulance, korban diketahui bernama Yesi Gusni (16) warga Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.
Diketahui, gadis malang itu didiagnosa menderita penyakit thalasemia atau penyakit kelainan darah sejak 10 tahun lalu.
Informasi yang dihimpun, konologi berawal saat korban bersama ayahnya hendak berangkat ke Rumah Sakit Umum Urip Soemoharjo untuk cuci darah dengan menumpang mobil bus tujuan Bandar Lampung, setelah 10 di dalam kendaraan sang ayang mendapati korban sudah tidak bernafas.
Melihat kondisi anaknya yang sudah tak bernyawa, ayah korban meminta sopir bus berhenti dan meminta bantuan kepada warga sekitar, di tengah kebingungan datang anggota TNI langsung mengevakuasi jasad korban dan langsung dimakamkan.
Sementara itu, Kopka Septriyadi rekan Serda Martoyo yang kebetulan betugas di koramil yang sama menjelaskan, proses evakuasi korban didalam bus dilakukan Serda Maryoto.
“Selepas apel pagi Serda Wartoyo langsung kembali untuk bertugas di wilayah binaanya masing-masing. Di tengah perjalanan Serda Wartoyo dihadang oleh supir bus, setelah diceritakan ada seorang penumpang bus yang meninggal Serda Wartoyo langsung menolong dan mengevakuasi jasad korban,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, ayah korban Wirman Hasan menyesalkan pelayanan ambulance di tempatnya terkesan terlalu lama dan rumit. “Saya lebih memilih naik angkutan umum sebagai alternatif supaya cepat sampai ke rumah sakit dan segera mendapatkan pengobatan di rumah sakit,” katanya.
Ayah korban, Wirman Hasan berharap kejadian seperti dirinya tak terulang kembali dikemudian hari. “Kami juga meminta kepada pemerintah agar operasional mobil ambulannce seyogyanya dipermudah untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Kini jasad korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga di pemakaman umum setempat.
Video gadis itu pun viral di media sosial. Dalam video menunjukan proses evakuasi korban meninggal dalam angkutan umum oleh seorang TNI yang diketahui bernama Serda Martoyo bertugas sebagai babinsa di Koramil Pesisir Selatan.
Serda martoyo terlihat membopong jasad korban menuju mobil ambulance, korban diketahui bernama Yesi Gusni (16) warga Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.
Diketahui, gadis malang itu didiagnosa menderita penyakit thalasemia atau penyakit kelainan darah sejak 10 tahun lalu.
Informasi yang dihimpun, konologi berawal saat korban bersama ayahnya hendak berangkat ke Rumah Sakit Umum Urip Soemoharjo untuk cuci darah dengan menumpang mobil bus tujuan Bandar Lampung, setelah 10 di dalam kendaraan sang ayang mendapati korban sudah tidak bernafas.
Melihat kondisi anaknya yang sudah tak bernyawa, ayah korban meminta sopir bus berhenti dan meminta bantuan kepada warga sekitar, di tengah kebingungan datang anggota TNI langsung mengevakuasi jasad korban dan langsung dimakamkan.
Sementara itu, Kopka Septriyadi rekan Serda Martoyo yang kebetulan betugas di koramil yang sama menjelaskan, proses evakuasi korban didalam bus dilakukan Serda Maryoto.
“Selepas apel pagi Serda Wartoyo langsung kembali untuk bertugas di wilayah binaanya masing-masing. Di tengah perjalanan Serda Wartoyo dihadang oleh supir bus, setelah diceritakan ada seorang penumpang bus yang meninggal Serda Wartoyo langsung menolong dan mengevakuasi jasad korban,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, ayah korban Wirman Hasan menyesalkan pelayanan ambulance di tempatnya terkesan terlalu lama dan rumit. “Saya lebih memilih naik angkutan umum sebagai alternatif supaya cepat sampai ke rumah sakit dan segera mendapatkan pengobatan di rumah sakit,” katanya.
Ayah korban, Wirman Hasan berharap kejadian seperti dirinya tak terulang kembali dikemudian hari. “Kami juga meminta kepada pemerintah agar operasional mobil ambulannce seyogyanya dipermudah untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Kini jasad korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga di pemakaman umum setempat.
(nic)