Ramai Kabar Perjudian Dekat Akpol dan Polsek Gajahmungkur, Ini Penjelasan Polda Jateng

Selasa, 30 Agustus 2022 - 19:31 WIB
loading...
Ramai Kabar Perjudian Dekat Akpol dan Polsek Gajahmungkur, Ini Penjelasan Polda Jateng
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy. Foto/Dok. Bidhumas Polda Jateng
A A A
SEMARANG - Kabar tentang keberadaan lokasi perjudian di dekan kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), dan Polsek Gajahmungkur Semarang, ramai beredar di media sosial. Polda Jateng, langsung bergerak melakukan penyelidikan.



Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy mengatakan, pasca ramai informasi lokasi perjudian tersebut di media sosial, tim dari Polda Jateng langsung mengadakan penyelidikan dan mengecek langsung di lapangan.



"Arena perjudian yang dimaksud dalam Youtube, dan media sosial tersebut sudah tutup 1,5 tahun lalu. Lokasinya juga tidak dekat Akpol, tapi cukup jauh. Yakni arah PLN Jatidiri. Sudah dilakukan penyelidikan lapangan tentang hal itu, dan kami pastikan tidak ada kegiatan di lokasi tersebut," tegas Iqbal, Selasa (30/8/2022).



Terkait informasi perjudian yang ada di wilayah Jawa Tengah, lanjut Iqbal, Polda Jateng menampung informasi seluas-luasnya baik dari masyarakat maupun tayangan media sosial.

Polda Jateng juga telah melakukan penyelidikan atas tayangan video yang diunggah akun anonim, dan dibagikan ke berbagai grup media sosial, tentang lokasi perjudian di daerah bernama Kompong Dewa. "Kami merespons cepat informasi tersebut, dan diketahui Kompong Dewa ada di Kamboja, bukan di Semarang," lanjutnya.

Iqbal menegaskan, sangat berterima kasih atas berbagai informasi masyarakat terkait perjudian, dan meminta peran serta masyarakat untuk secara aktif memberikan masukan pada Polri.



Laporan tentang aktivitas perjudian, kata dia, akan disikapi dan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Di sisi lain, Iqbal meminta masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial.

Informasi di media sosial, lanjutnya, perlu dicek kebenaran informasinya, termasuk sumber beritanya kredibel atau tidak. "Untuk itu masyarakat diminta bijak dan selalu melakukan saring sebelum menyebarkannya. Bijak bermedia sosial. Ingat pepatah ya Jarimu Hariamaumu," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2480 seconds (0.1#10.140)