Carousel, dari Bisnis Clothing Kini Rambah Bisnis Animasi

Selasa, 30 Juni 2020 - 18:05 WIB
loading...
Carousel, dari Bisnis...
Carousel, brand clothing di Indonesia yang menggunakan karakter hewan sebagai core branding dari lini bisnisnya. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Carousel merupakan salah satu brand clothing di Indonesia yang menggunakan karakter hewan sebagai core branding dari lini bisnisnya.

Dengan kelima hewan yang diangkat yaitu, si Panda – Popo, Si Dino – Odin, si Beruang Choco, si Kucing – Chilo, si Babi – Pigko, Carousel mencoba menyampaikan pesan bahwa hewan adalah teman terbaik baik manusia.

Dengan Tagline “Animals as your Bestfriends” Carousel mencoba menerapkan bahwa pakaian yang ada gambar hewannya dan dibeli oleh konsumen dapat dirawat sebaik mungkin seperti temain baik mereka sendiri. (Baca juga: Bermodal Rp600.000, Penjual Kopi Kemasan Ini Raup Omzet Rp130 Juta )

Dalam memasarkan produk dan kontennya, Carousel menggunakan animasi khusus agar gimmick perilaku fun dari karakter hewannya dapat sampai ke pikiran konsumen. Ditambah Carousel juga sempat menyelenggarakan 2 kali Carousel Concert demi memperkenalkan kelima hewannya. Padai tahun 2019 dengan bintang tamu Didi Kempot dan Feel Koplo, dan di tahun 2020 dengan bintang tamu Tulus, Kunto Aji dan The Adams.

Pemilik Carousel, Mohamad Hidayat Rifai dan partnernya Mira Annisa, menjelaskan, bisnisnya dimulai dari kerugian membuat konser musik saat kuliah. Namun tak disangka bisnis yang dibuat karena kepepet dulu kini bertumbuh dengan baik.

Pria yang biasa dipanggil Dayat ini awalnya memulai usahanya demi mengembalikan utang yang diakibatkan dari kerugian pembuatan konser musik pada tahun 2013 lalu, tetapi ternyata itu menjadi bisnis serius.

“Diawali dari bisnis dropship topi boneka hewan yang booming pada tahun 2014. Kemudian banyak penjual lain yang menjual produk serupa. Hal tersebut menjadikan Carousel memutar otak agar dapat memenangkan kompetisi,” kata Dayat kepada SINDOnews, Selasa (30/6/2020).

Ternyata Mohamad Hidayat Rifai tidak sia-sia melanjutkan studi S2 di magister Managemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat di kampus ternyata dia mendapatkan materi bahwa dalam memenangkan kompetisi bisnis ada 3 cara yang bisa dilakukan menurut Michael Porter, yaitu low cost, diferensiasi dan fokus.

Akhirnya Dayat mencoba untuk memberikan nilai tambah dan diferensiasi pada produk dan brandnya. Carousel mulai serius menunjukkan diri sebagai sebuah brand dengan ke 5 hewannya di tahun 2017. Dengan memanfaatkan konsumen yang sudah mulai terbentuk saat menjual topi boneka hewan.

Carousel mencoba mengadakan “sayembara” untuk penamaan hewan hewan yang dijadikan core brandingnya. “Hal tersebut dilakukan agar engagement antara konsumen tercipta, dan agar nantinya orang yang terpilih untuk memberikan nama kepada karakternya dapat terus mengingat brandnya, ditambah bisa secara laten menjadi agen promosi dari carousel sendiri, bahwa dia-lah yang menamai hewan di Carousel," ucap Dayat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)