Sambangi UIN Alauddin, Habib Ja'far Tanamkan Moderasi Beragama
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar hadir di tengah-tengah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar . Kedatangannya untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada seluruh sivitas akademika UIN Alauddin.
Dalam workshop moderasi beragama yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi itu, Habib Jafar menekankan pentingnya memiliki sikap moderat. Sebab, Islam sendiri merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi moderasi beragama.
, Prof. Faisal Abdullah menyatakan, tak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan ataupun tindakan-tindakan yang tidak beradab. Semua ajaran agama, kata dia, adalah ajaran tentang kebaikan.
"Semua ajaran agama adalah ajaran tentang kebaikan. Memajukan kebaikan untuk menghilangkan keburukan. Keburukan itu pasti ada, tapi kalau bisa dikurangi," jelasnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama , Prof. Kamaruddin Amin, menambahkan, tak dapat dipungkiri jika cara pandang dan perilaku beragama yang berlebihan tengah berkembang. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi semua pihak.
Baca juga: Mahasiswa UIN Alauddin Bentrok, Rektor Setop Perkuliahan Tatap Muka
Kecintaan berlebihan terhadap agama terkadang membuat beberapa oknum menjadi ekstrem dalam berperilaku dan beragama. Padahal menurutnya, agama itu harus menjadi instrumen yang membuat kehidupan manusia menjadi baik, positif, dan mendatangkan kemaslahatan serta membahagiakan.
"Agama tidak boleh jadi instrumen yang menciptakan disharmoni, sumber malapetaka, hingga dieksploitasi oleh kelompok tertentu untuk kepentingan jangka pendek yang kontraproduktif dengan tujuan agama itu sendiri," tandasnya.
Dalam workshop moderasi beragama yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi itu, Habib Jafar menekankan pentingnya memiliki sikap moderat. Sebab, Islam sendiri merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi moderasi beragama.
, Prof. Faisal Abdullah menyatakan, tak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan ataupun tindakan-tindakan yang tidak beradab. Semua ajaran agama, kata dia, adalah ajaran tentang kebaikan.
"Semua ajaran agama adalah ajaran tentang kebaikan. Memajukan kebaikan untuk menghilangkan keburukan. Keburukan itu pasti ada, tapi kalau bisa dikurangi," jelasnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama , Prof. Kamaruddin Amin, menambahkan, tak dapat dipungkiri jika cara pandang dan perilaku beragama yang berlebihan tengah berkembang. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi semua pihak.
Baca juga: Mahasiswa UIN Alauddin Bentrok, Rektor Setop Perkuliahan Tatap Muka
Kecintaan berlebihan terhadap agama terkadang membuat beberapa oknum menjadi ekstrem dalam berperilaku dan beragama. Padahal menurutnya, agama itu harus menjadi instrumen yang membuat kehidupan manusia menjadi baik, positif, dan mendatangkan kemaslahatan serta membahagiakan.
"Agama tidak boleh jadi instrumen yang menciptakan disharmoni, sumber malapetaka, hingga dieksploitasi oleh kelompok tertentu untuk kepentingan jangka pendek yang kontraproduktif dengan tujuan agama itu sendiri," tandasnya.
(luq)