Pemkab Bulukumba Gandeng Organisasi Perempuan Lakukan Pencegahan Kekerasan
loading...
A
A
A
Ia juga menjelaskan 5 hak perempuan, diantaranya hak politik, hak dalam kesehatan, maupun hak bebas dalam mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, tambah Wahyuni, pihaknya menyiapkan wadah Puspaga atau Pusat Pembelajaran Keluarga untuk perempuan mengadu jika terjadi masalah-masalah kekerasan perempuan, maupun urusan kesiapan perempuan dalam reproduksi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Irmayanti Asnawi menerangkan bahwa pihaknya menghadirkan 30 peserta, terdiri dari 20 organisasi perempuan, termasuk beberapa pejabat stuktural dan fungsional DP2KBPPPA.
Istri dari mantan Sekda Bulukumba Andi Bau Amal ini optimistis, sosialisasi dan edukasi masif dilakukan, maka akan berdampak dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan.
“Kami berharap para ketua dan anggota organisasi perempuan yang hadir untuk dapat menindaklanjuti strategi-strategi pencegahan kekerasan perempuan dan anak yang disampaikan oleh narasumber,” jelas Irmayanti Asnawi.
Sekretaris Bhayangkari Cabang Bulukumba, Ibu Maya berpendapat bahwa Guru-guru TK/PAUD menjadi pondasi utama pembentukan karakter anak. Sehingga penting dilakukan sosialisasi menyampaikan materi pencegahan kekerasan perempuan dan anak kepada guru TK tersebut.
"Anak yang berada di TK memiliki slogan ‘Guruku adalah Dewaku’, sehingga usia anak yang paling baik diberikan pendampingan optimal adalah pada saat anak berusia 3 sampai 6 tahun," urainya.
Ketua Fatayat NU, Haswani Ansar mengapresiasi sosialisasi tersebut. Menurutnya setelah sosialisasi ini, maka pihaknya dapat lebih eksis lagi di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kami belum pernah berinteraksi langsung dengan korban kekerasan. Tapi apa yang disampaikan oleh narasumber hari ini, akan kami selipkan di setiap pertemuan-pertemuan dan kegiatan," ujarnya.
Selain itu, tambah Wahyuni, pihaknya menyiapkan wadah Puspaga atau Pusat Pembelajaran Keluarga untuk perempuan mengadu jika terjadi masalah-masalah kekerasan perempuan, maupun urusan kesiapan perempuan dalam reproduksi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Irmayanti Asnawi menerangkan bahwa pihaknya menghadirkan 30 peserta, terdiri dari 20 organisasi perempuan, termasuk beberapa pejabat stuktural dan fungsional DP2KBPPPA.
Istri dari mantan Sekda Bulukumba Andi Bau Amal ini optimistis, sosialisasi dan edukasi masif dilakukan, maka akan berdampak dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan.
“Kami berharap para ketua dan anggota organisasi perempuan yang hadir untuk dapat menindaklanjuti strategi-strategi pencegahan kekerasan perempuan dan anak yang disampaikan oleh narasumber,” jelas Irmayanti Asnawi.
Sekretaris Bhayangkari Cabang Bulukumba, Ibu Maya berpendapat bahwa Guru-guru TK/PAUD menjadi pondasi utama pembentukan karakter anak. Sehingga penting dilakukan sosialisasi menyampaikan materi pencegahan kekerasan perempuan dan anak kepada guru TK tersebut.
"Anak yang berada di TK memiliki slogan ‘Guruku adalah Dewaku’, sehingga usia anak yang paling baik diberikan pendampingan optimal adalah pada saat anak berusia 3 sampai 6 tahun," urainya.
Ketua Fatayat NU, Haswani Ansar mengapresiasi sosialisasi tersebut. Menurutnya setelah sosialisasi ini, maka pihaknya dapat lebih eksis lagi di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kami belum pernah berinteraksi langsung dengan korban kekerasan. Tapi apa yang disampaikan oleh narasumber hari ini, akan kami selipkan di setiap pertemuan-pertemuan dan kegiatan," ujarnya.