Pemkab Diminta Beri Atensi atas Sederet Permasalahan PDAM Lutim

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 09:07 WIB
loading...
Pemkab Diminta Beri...
Anggota DPRD Luwu Timur (Lutim), Alpian, meminta pemerintah kabupaten atau pemkab memberikan atensi terhadap berbagai permasalahan PDAM setempat. Foto/SINDOnews/Fitra Budin
A A A
LUWU TIMUR - Anggota DPRD Luwu Timur (Lutim), Alpian, meminta pemerintah kabupaten atau pemkab memberikan atensi terhadap berbagai permasalahan PDAM setempat. Ia mengaku sudah mendengar sederet keluhan pihak PDAM perihal persoalan distribusi air bersih ke rumah-rumah warga.

Adapun sekelumit persoalan itu, main dari adanya bendung yang diambil-alih masyarakat hingga kerusakan peralatan. Nah, untuk mencari jalan keluar terbaik tentu membutuhkan dukungan pemerintah daerah , termasuk mengenai penganggaran.



"Selesai ini, nanti kita rencanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kita panggil Dinas PU, dan dinas terkait lainnya untuk membahas permasalahan yang ada di PDAM ," ungkap legislator dari Hanura itu.

Menurut Alpian, PDAM sebenarnya bisa berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lutim, apabila difungsikan dengan baik. Namun, bila kurang mendapatkan perhatian di tengah banyaknya masalah, maka kinerjanya juga tidak akan maksimal.

"Kalau pemerintah tidak bisa terkoordinasi dengan baik, bagaimana bisa PAD meningkat. Meski teman-teman PDAM berteriak-teriak, kalau dinas terkait tidak bisa menjemput dengan baik, tidak bisa juga," tuturnya.

"Kita harus tahu berapa penghasilan PDAM sekarang, kan itu harus diketahui. Jangan sampai nanti terlalu banyak uang habis lalu pendapatan hanya berapa," sambung Alpian.

Ia pun mendorong agar anggaran pembenahan PDAM dapat dimaksimalkan dan PDAM juga harus memiliki rencana pengembangan. Dengan begitu, ada imbal balok positif yang dinanti, baik peningkatan jumlah pelanggan hingga peningkatan pelayanan.

Sementara itu, Direktur PDAM Lutim, Andi Maryam, mengaku saat pertama kali menjabat, kondisi perusahaan daerah memang sudah penuh dengan keterbatasan. Ia pun kini terus berupaya untuk melakukan pembenahan, termasuk meningkatkan profit sehingga dapat berkontribusi pada PAD Lutim.

Ia lantas membeberkan sejumlah persyaratan, dimana pihaknya terkadang harus berhadapan dengan masyarakat maupun oknum kepala desa. Seperti di daerah Laskap, Karebbe, dimana masyarakat membobol pipa PDAM.

"Akibat dari itu tekanan berkurang. Jadi air yang harus tiba di kilo 4 sudah belok di Laskap," keluhnya.



Andi Maryam menyebut sudah mengecek dan mempertanyakan hal itu kepada pihak pemerintah desa. Ironisnya, pihaknya malah tidak memperoleh dukungan. "Malahan dulu kepala desanya itu, kita yang dituduh menjadi pencuri. Bahkan dia bilang kenapa kau jual air, sedangkan kau ambil air di kampungku," sebutnya.

Pihak PDAM juga sempat menggelar rapat dengan pemerintah Desa di Dusun Labose, namun mereka meminta profit. Disebutnya bila penghasilan PDAM sebesar Rp5 juta, maka pembagian keuntungannya adalah PDAM Rp3 juta dan pemerintah desa Rp2 juta.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2040 seconds (0.1#10.140)