Duh! Angka Pengangguran di Kota Makassar Masih Tinggi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Makassar masih tinggi. Bahkan dalam skala Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar menjadi urutan pertama dengan angka TPT tertinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, angka TPT Makassar tahun 2021 sebanyak 13,18 persen. Angka ini turun dari tahun 2020 yang berada pada 15,92 persen. Kendati begitu, kondisi saat ini dinilai masih menjadi masalah.
Anggota Komisi D DPRD Makassar, Ray Suryadi Arsyad, menilai Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) belum memiliki gagasan baru untuk menekan angka pengangguran.
Di samping mengupayakan pengangguran terserap ke dunia kerja di sektor formal, dia mengharapkan Disnaker aktif dalam peningkatan skill dan kapasitas masyarakat agar mampu mandiri.
"Disnaker perlu gagasan baru dengan membuat program yang bisa memberikan ketertarikan kepada anak muda untuk menggali potensi dirinya," ucap Ray.
Kata dia, Disnaker seharusnya menjadi wadah dalam menggali potensi dan kemampuan masyarakat. Hal itu dinilai lebih mudah untuk prospek yang lebih menjanjikan ke depan.
"Saya berharap Disnaker ini perlu diberikan semangat besar dari Pemerintah Kota Makassar baik nilai anggaran maupun program peningkatan sumber daya manusia," tuturnya.
Ray juga meminta Disnaker melakukan survei terhadap jenis pekerjaan yang ada di Makassar. Setelah itu, mendata jenis pekerjaan mana saja yang diminati oleh para pencari kerja.
"Kalau misalnya paling banyak diminati adalah UMKM, pemerintah kemudian menggali potensi mereka dengan memberikan gambaran soal memulai usaha," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nilema Palamba, berujar pihaknya tetap menargetkan adanya penurunan angka pengangguran . Paling tidak angka pengangguran bisa turun hingga berada di angka 9 persen.
"Kami berharap angka pengangguran terbuka bisa 1 digit, sekarang kan dua digit. Kami berharapnya sekitar 9 karena selama ini kami tidak pernah dapat 9 (persen) sejak tahun 2017. Biasa dapat 10 (persen) tapi itu pun sudah luar biasa effort yang kami lakukan," bebernya.
Nielma menyebut, sejauh ini pihaknya sudah membekali warga dengan memberikan pelatihan skill dengan harapan bahwa selain bisa diterima di perusahaan formal, juga bisa mandiri dengan membuka usaha sendiri.
"Dengan adanya kompetensi, dengan adanya skill itu, maka kompetensi mereka meningkat sehingga perusahaan bisa melirik, peluangnya lebih besar, dan mereka bisa lebih produktif pada saat bekerja. Selain itu mereka juga bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi," jelasnya.
"Kami berharap yang kami lakukan dalam recovery ekonomi ini, tingkat pengangguran terbuka bisa menurun dan masyarakat bisa menjadi wirausaha," tandas Nielma.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, angka TPT Makassar tahun 2021 sebanyak 13,18 persen. Angka ini turun dari tahun 2020 yang berada pada 15,92 persen. Kendati begitu, kondisi saat ini dinilai masih menjadi masalah.
Anggota Komisi D DPRD Makassar, Ray Suryadi Arsyad, menilai Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) belum memiliki gagasan baru untuk menekan angka pengangguran.
Di samping mengupayakan pengangguran terserap ke dunia kerja di sektor formal, dia mengharapkan Disnaker aktif dalam peningkatan skill dan kapasitas masyarakat agar mampu mandiri.
"Disnaker perlu gagasan baru dengan membuat program yang bisa memberikan ketertarikan kepada anak muda untuk menggali potensi dirinya," ucap Ray.
Kata dia, Disnaker seharusnya menjadi wadah dalam menggali potensi dan kemampuan masyarakat. Hal itu dinilai lebih mudah untuk prospek yang lebih menjanjikan ke depan.
"Saya berharap Disnaker ini perlu diberikan semangat besar dari Pemerintah Kota Makassar baik nilai anggaran maupun program peningkatan sumber daya manusia," tuturnya.
Ray juga meminta Disnaker melakukan survei terhadap jenis pekerjaan yang ada di Makassar. Setelah itu, mendata jenis pekerjaan mana saja yang diminati oleh para pencari kerja.
"Kalau misalnya paling banyak diminati adalah UMKM, pemerintah kemudian menggali potensi mereka dengan memberikan gambaran soal memulai usaha," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nilema Palamba, berujar pihaknya tetap menargetkan adanya penurunan angka pengangguran . Paling tidak angka pengangguran bisa turun hingga berada di angka 9 persen.
"Kami berharap angka pengangguran terbuka bisa 1 digit, sekarang kan dua digit. Kami berharapnya sekitar 9 karena selama ini kami tidak pernah dapat 9 (persen) sejak tahun 2017. Biasa dapat 10 (persen) tapi itu pun sudah luar biasa effort yang kami lakukan," bebernya.
Nielma menyebut, sejauh ini pihaknya sudah membekali warga dengan memberikan pelatihan skill dengan harapan bahwa selain bisa diterima di perusahaan formal, juga bisa mandiri dengan membuka usaha sendiri.
"Dengan adanya kompetensi, dengan adanya skill itu, maka kompetensi mereka meningkat sehingga perusahaan bisa melirik, peluangnya lebih besar, dan mereka bisa lebih produktif pada saat bekerja. Selain itu mereka juga bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi," jelasnya.
"Kami berharap yang kami lakukan dalam recovery ekonomi ini, tingkat pengangguran terbuka bisa menurun dan masyarakat bisa menjadi wirausaha," tandas Nielma.
(tri)