Putri Pandan Berduri dan Adat Kesukuan di Pulau Bintan Kepulauan Riau

Kamis, 04 Agustus 2022 - 05:42 WIB
loading...
Putri Pandan Berduri dan Adat Kesukuan di Pulau Bintan Kepulauan Riau
Ilustrasi cerita rakyat Putri Pandan Berduri. Foto: Istimewa
A A A
ADA sebuah kisah yang sangat populer di masyarakat Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Kisah itu, bercerita tentang Batin Lagoi, pemimpin Suku Sampan dan Suku Laut, yang pernah hidup di kepulauan itu.

Kisah ini bukan hanya sarat dengan kebijaksanaan, tetapi menjelaskan adat kesukuan di Pulau Bintan. Seperti apa? Berikut ulasan singkat Cerita Pagi. Dimulai dari Batin Lagoi yang mengangkat seorang anak perempuan.

Anak itu, kemudian diberi nama Putri Pandan Berduri. Sejak kecil, Putri Pandan Berduri diajari budi pekerti, hingga tutur bahasanya menjadi sangat lembut. Setelah dewasa, Putri Pandan Berduri tumbuh menjadi wanita cantik.



Meski demikian, tidak ada warga Pulau Bintan yang berani melamar. Lantaran, Batin Lagoi menginginkan Putri Pandan Berduri menjadi istri anak seorang raja. Hingga akhirnya, datang seorang pria bernama Jenang Perkasa.

Jenang Perkasa merupakan anak Raja Pulau Galang. Dia memiliki seorang kakak perempuan bernama Julela. Sejak kecil, mereka dididik untuk hidup saling membantu dan menghormati satu sama lain sebagai saudara.

Namun, setelah dewasa Julela menjadi sombong. Bahkan tidak perduli dengan Jenang Perkasa. Hal ini membuat Jenang Perkasa sedih dan pergi berlayar meninggalkan istana. Hingga akhirnya dia sampai di Pulau Bintan.



Selama di Pulau Bintan, Jenang Perkasa hidup seperti rakyat biasa. Dia juga tidak pernah mengaku anak raja.

Tutur kata dan sikapnya yang selalu lembut, membuat orang-orang yang ditemuinya sangat senang. Tidak terkecuali Batin Lagoi yang selalu memperhatikan setiap pendatang baru yang masuk ke Pulau Bintan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2662 seconds (0.1#10.140)