Legenda I Laurang, Manusia Udang Berubah Jadi Pria Tampan Penakluk Hati Putri Raja
loading...
A
A
A
Bahkan saat pesta pernikahan berlangsung, seluruh keluarga istana terkejut melihat ketampanan I Laurang, terutama si Putri Bungsu dan keenam kakaknya. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa ternyata I Laurang seorang pemuda yang tampan. Berbeda dengan berita yang mereka dengar bahwa I Laurang itu buruk rupa seperti udang.
Melihat si bungsu menikah dengan pria tampan, keenam kakaknya pun menjadi iri karena tidak disangka si bungsu mendapatkan pria yang tampan dan gagah. Jadi mereka mulai membuat rencana jahat untuk menyingkirkan si bungsu.
Rencana jahat itu akhirnya mendapatkan kesempatan saat I Laurang ditugaskan untuk berlayar ke negeri seberang. Sebelum berangkat, I Laurang memberikan pesan dan dua barang pada istrinya.
Pesannya,”Berhati-hatilah dengan keenam Kakak-mu. Bawa selalu pinang dan telur yang kuberikan ini kemanapun kamu pergi.”
Tidak lama setelah I Laurang berangkat, keenam putri itu mengajak si bungsu di pantai. Mereka kemudian mendorong si bungsu sehingga ia terjatuh ke laut dan meninggalkannya sendirian. Dengan pertolongan Tuhan, si bungsu tidak mati tenggelam.
Dia menanam pinang di dasar laut yang kemudian tumbuh menjadi pohon besar yang melewati permukaan air. Telur yang dipecahkannya menjadi besar dan seperti kepompong untuk si bungsu berlindung di dalamnya.
Sampai akhirnya I Laurang yang kembali pulang menemukan istrinya di tengah laut, berwujud seperti ayam yang bertengger di pohon pinang sambil memanggil suaminya.
I Laurang lalu mengelus kepala ayam itu sambil membaca mantra dan si bungsu menjelma kembali sebagai seorang putri seperti semula.
Mereka berdua kembali ke istana dan I Laurang melaporkan kejadian yang dialami si bungsu akibat kejahatan keenam kakaknya.
Raja pun murka dan akhirnya menghukum keenam putri itu untuk menjadi pelayan si bungsu. Sementara si bungsu diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya.
Melihat si bungsu menikah dengan pria tampan, keenam kakaknya pun menjadi iri karena tidak disangka si bungsu mendapatkan pria yang tampan dan gagah. Jadi mereka mulai membuat rencana jahat untuk menyingkirkan si bungsu.
Rencana jahat itu akhirnya mendapatkan kesempatan saat I Laurang ditugaskan untuk berlayar ke negeri seberang. Sebelum berangkat, I Laurang memberikan pesan dan dua barang pada istrinya.
Pesannya,”Berhati-hatilah dengan keenam Kakak-mu. Bawa selalu pinang dan telur yang kuberikan ini kemanapun kamu pergi.”
Tidak lama setelah I Laurang berangkat, keenam putri itu mengajak si bungsu di pantai. Mereka kemudian mendorong si bungsu sehingga ia terjatuh ke laut dan meninggalkannya sendirian. Dengan pertolongan Tuhan, si bungsu tidak mati tenggelam.
Dia menanam pinang di dasar laut yang kemudian tumbuh menjadi pohon besar yang melewati permukaan air. Telur yang dipecahkannya menjadi besar dan seperti kepompong untuk si bungsu berlindung di dalamnya.
Sampai akhirnya I Laurang yang kembali pulang menemukan istrinya di tengah laut, berwujud seperti ayam yang bertengger di pohon pinang sambil memanggil suaminya.
I Laurang lalu mengelus kepala ayam itu sambil membaca mantra dan si bungsu menjelma kembali sebagai seorang putri seperti semula.
Mereka berdua kembali ke istana dan I Laurang melaporkan kejadian yang dialami si bungsu akibat kejahatan keenam kakaknya.
Raja pun murka dan akhirnya menghukum keenam putri itu untuk menjadi pelayan si bungsu. Sementara si bungsu diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya.