Sepi Pembeli, Keberadaan Pasar Bulin Harus Ditata Ulang Lokasinya
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Pasar Sungai Bulin, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan perekonomian pedagang, nyatanya justru sepi dan beberapa pedagang meninggalkan lapak.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat berharap agar Pemkab Kobar cepat bertindak agar pasar Sungai Bulin ramai pengunjung.
Mengingat pasar tersebut sejak beberapa bulan terakhir sepi pengunjung dan pedagang meninggalkan lapak pasar. Pasalnya pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan dibandingkan di dalam pasar.
Anggota DPRD Kobar Suderajad Akbar mengatakan, sepinya pengunjung pasar Sungai Bulin ini sudah dirasakan sejak sebulan diresmikan. Pasalnya keberdaaan pasar yang terlalu dalam dari jalan raya membuat pembeli enggan masuk.
"Pemkab Kobar mestinya cepat respon ketika banyak pedagang meninggalkan lapaknya di Pasar Sungai Bulin, Kelurahan Mendawai dan jangan dibiarkan berlarut," katanya, Rabu (27/7/2022).
Sehingga, lanjut dia, hal ini juga harus dipikirkan supaya pasar bisa ramai. Sehingga pedagang juga mendapatkan hasil yang maksimal. "Kami harap pemda jangan terlalu fokus di Pasar Indrasari, karena eskipun tak diurusi, pasar tersebut bakal jalan. Sementara di Pasar Bulin ini seolah tak diperhatikan," sebutnya.
Baca: Diduga Terjerat Utang Bank, Petani di Lampung Tewas Gantung Diri.
Pemerintah jangan hanya sekedar membangun, kemudian diresmikan lalu ditinggalkan. Harus dipikirkan keberlangsungan saat membangun pasar.
"Harapan pemerintah saat membangun pasar agar terjadi perputaran uang besar. Tapi kalau lapak ditinggalkan pedagang, bagaimana perputaran uang bisa terwujud. Justru pedagang merugi, jika dibiarkan seperri itu," pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat berharap agar Pemkab Kobar cepat bertindak agar pasar Sungai Bulin ramai pengunjung.
Mengingat pasar tersebut sejak beberapa bulan terakhir sepi pengunjung dan pedagang meninggalkan lapak pasar. Pasalnya pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan dibandingkan di dalam pasar.
Anggota DPRD Kobar Suderajad Akbar mengatakan, sepinya pengunjung pasar Sungai Bulin ini sudah dirasakan sejak sebulan diresmikan. Pasalnya keberdaaan pasar yang terlalu dalam dari jalan raya membuat pembeli enggan masuk.
"Pemkab Kobar mestinya cepat respon ketika banyak pedagang meninggalkan lapaknya di Pasar Sungai Bulin, Kelurahan Mendawai dan jangan dibiarkan berlarut," katanya, Rabu (27/7/2022).
Sehingga, lanjut dia, hal ini juga harus dipikirkan supaya pasar bisa ramai. Sehingga pedagang juga mendapatkan hasil yang maksimal. "Kami harap pemda jangan terlalu fokus di Pasar Indrasari, karena eskipun tak diurusi, pasar tersebut bakal jalan. Sementara di Pasar Bulin ini seolah tak diperhatikan," sebutnya.
Baca: Diduga Terjerat Utang Bank, Petani di Lampung Tewas Gantung Diri.
Pemerintah jangan hanya sekedar membangun, kemudian diresmikan lalu ditinggalkan. Harus dipikirkan keberlangsungan saat membangun pasar.
"Harapan pemerintah saat membangun pasar agar terjadi perputaran uang besar. Tapi kalau lapak ditinggalkan pedagang, bagaimana perputaran uang bisa terwujud. Justru pedagang merugi, jika dibiarkan seperri itu," pungkasnya.
(nag)