Kritik Bansos di Medsos, Mbah Salmo Dipolisikan Pemdes di Tuban

Selasa, 19 Juli 2022 - 17:47 WIB
loading...
Kritik Bansos di Medsos,...
Seorang kakek di Kabupaten Tuban, bernama Salmo (62) dilaporkan polisi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Guwoterus, Kecamatan Montong, karena melakukan kritik melalui media sosial. Foto/iNews TV/Pipiet Wibawanto
A A A
TUBAN - Nasib miris dialami Salmo, warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Kakek berusia 62 tahun tersebut, dilaporkan ke polisi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Guwoterus, karena mengkritik penyaluran bantuan sosial (Bansos) di media sosial (Medsos).



Kritik yang diunggah Salmo ke medsos tersebut, dinilai oleh Pemdes Guwoterus, sudah merupakan bentuk penghinaan dan pelecehan. Laporan ke polisi terkait unggahan di medsos tersebut, dilakukan Kepala Desa (Kades) Guwoterus, Pudji.



Saat ditemui di rumahnya, Salmo menunjukkan unggahan dan komentarnya yang viral. Pria dengan nama akun Mbah Salmo ini mengatakan, persoalan tersebut bermula dari unggahannya di Facebook, yang mengkritik Pemdes Guwoterus soal bansos.



Dalam unggahan tersebut, Salmo juga menyertakan foto KTP istrinya, dan memberikan sejumlah komentar mulai dari "Masalah bantuan sosial itu kalau perangkat desa matanya kena tumor", hingga komentar "Kepala desanya mabuk kecubung".

Komentar di medsos itu dilakukan Salmo karena tidak pernah mendapatkan bansos dari pemerintah, padahal kondisi pandemi COVID-19 sangat memukul perekonomian keluarganya yang hanya membuka sebuah warung kopi.

Salmo menilai, bantuan yang selama ini diberikan oleh pemerintah maupun Pemdes Guwoterus, tidak tepat sasaran dan justru diberikan kepada orang yang mampu. "Orang kecil seperti saya seolah diabaikan," ungkapnya.



Dengan unggahan di medsos tersebut, Salmo berharap penerima bansos tersebut bisa dievaluasi, sehingga bisa tepat sasaran. "Saya minta bansos ke Kades tidak direspons. Empat tahun saya tidak disapa. Akhirnya saya mengeluh di Facebook, terkait bansos PKH untuk orang kaya bukan untuk orang miskin," ungkapnya.

Sementara itu, Kades Guwoterus, Pudji mengaku melaporkan Salmo karena unggahan dan komentarnya di medsos bukan berisi kritikan, melainkan hinaan bernada kasar kepada Pemdes, Kades, dan perangkat desa, serta warga Desa Guwoterus.

"Kami melaporkan ke polisi, karena unggahan dan komentarnya sudah berisi hinaan dan pelecehan. Kami melaporkan ini ke polisi, untuk memberikan efek jera kepada Mbah Salmo, yang sudah berulang kali melakukan hinaan serupa di medsos," tegas Pudji.

Pudji mengaku, sudah pernah mengajukan nama Salmo untuk mendapatkan bansos dari pemerintah, namun usulan penerima bansos tersebut belum direalisasikan oleh dinas terkait.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2420 seconds (0.1#10.140)