Jalur Pantura Pemalang-PekalonganBatang rusak parah

Jum'at, 24 Januari 2014 - 11:32 WIB
Jalur Pantura Pemalang-PekalonganBatang rusak parah
Jalur Pantura Pemalang-PekalonganBatang rusak parah
A A A
Sindonews.com - Hujan deras dan banjir yang sempat menggenangi Jalan Pantura, mulai dari Kabupaten Pemalang-Kabupaten dan Kota Pekalongan hingga Batang, Jawa Tengah, mengakibatkan sejumlah jalan berlubang.

Sejumlah kendaraan bermotor, baik mobil pribadi, bus, truk, terpaksa menurunkan volume kecepatannya untuk menghindari lubang-lubang itu. Pengguna jalan yang melintas pun mulai mengeluh dan rusaknya jalan. Namun masih belum ada tanggapan dari pemerintah.

Ketika cuaca sedang buruk dan hujan kembali turun, jalan ini kerap terjadi kecelakaan, baik oleh sepeda motor maupun mobil, serta bus dan truk. Ruas jalan yang rusak parah mencapai hingga 100 Km.

Lubang-lubang cukup antara 10 centimeter hingga sekitar 40 centimeter, terjadi di dua sisi jalan baik dari arah Jakarta- Semarang maupun sebaliknya Semarang-Jakarta.

Kondisi jalan rusak ini sangat merugikan pengguna jalan, terutama angkutan barang. Seperti terlihat di ruas Pemalang–Pekalongan, antrean kendaraan terjadi hingga lima kilometer. Begitupun dengan di ruas Pekalongan-Batang, antrean bahkan mencapai delapan kilometer di daerah Alas Roban.

Para pengemudi truk tidak punya pilihan, selain harus berhati-hati dan antre. Akibat antrean panjang itu, pengiriman barang suka mengalami keterlambatan dua hingga tiga hari.

“Saya sudah terlambat sehari semalam, karena kerusakan yang terjadi di sepanjang Jalan Pantura ini," ujar Slamet yang akan mengantar barang dari Surabaya ke Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Hal senada diungkapkan Hadi, pengemudi asal Tuban yang baru mengambil barang di Jakarta dan akan dibawa ke Banyuwani. Dia mengaku, pihaknya sudah terlambat dua hari akibat kerusakan jalan di Pantura Jawa ini.

“Wah, rusaknya parah mas, sangat parah. Kami harus antre di sejumlah titik dan kadang tidak jalan alias macet total. Saya sudah dua hari di jalan, padahal bekal kami hanya untuk keperluan sehari semalam saja," jelasnya.

Hingga kini, kerusakan jalan masih dibiarkan dan belum ada upaya penanganan, sehingga sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1798 seconds (0.1#10.140)