Parah! Proyek Drainase Rp15,9 Miliar di Grobogan Diduga Dikerjakan Asal-asalan
loading...
A
A
A
GROBONGAN - Video amatir warga terkait proyek pembangunan jalan dan drainase sepanjang 2,8 kilometer di Jalan Kuwu–Sragen, Kradenan, Grobogan , Jawa Tengah oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, diduga asal-asalan. Video ini pun viral di media sosial.
Dalan video yang diunggah warga, terlihat seluruh sambungan udit beton atau saluran air dari beton cor disambung dengan menggunakan tanah. Untuk mengelabui warga, seluruh bagian atas sambungan udit dan bagian ujung udit ditutup dengan cor tipis yang diaduk secara manual.
Proyek peningkatan jalan dan pembangunan drainase ini sudah dimulai sejak bulan April 2022 dan target pengerjaan akan selesai pada November 2022. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp15.956.061.000,00.
Aris, tim pelaksana PT Darmasraya Mitra Amerta menjelaskan bahwa penutupan tanah di sambungan udit tersebut hanya bersifat sementara dan belum final. "Adanya celah udit yang lebar membuat tanah masuk ke celah-celah sambungan udit," ungkap Aris, Jumat (15/7/2022).
Jika terbukti pengerjaan proyek pembangunan jalan dan drainase tidak sesuai spesifikasi teknis pembangunan yang sudah ditetapkan dalam rencana anggaran biaya (RAB), maka pihak pelaksana tidak akan membayar seluruh biaya ke subkontraktor yang mengerjakan proyek. Pelaksana akan meminta kontraktor untuk membongkar dan mengerjakan kembali drainase yang benar dan sesuai RAB.
Setelah viral dan mendapat tanggapan negatif dari warga, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, akan berkoordinasi dengan tim pelaksana dan pengawas untuk melakukan pengecekan dan memastikan kondisi lapangan. Dipastikan dengan kondisi pembangunan proyek seperti ini, ketahanan cor jalan dan drainase tidak akan bertahan lama.
Dalan video yang diunggah warga, terlihat seluruh sambungan udit beton atau saluran air dari beton cor disambung dengan menggunakan tanah. Untuk mengelabui warga, seluruh bagian atas sambungan udit dan bagian ujung udit ditutup dengan cor tipis yang diaduk secara manual.
Proyek peningkatan jalan dan pembangunan drainase ini sudah dimulai sejak bulan April 2022 dan target pengerjaan akan selesai pada November 2022. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp15.956.061.000,00.
Aris, tim pelaksana PT Darmasraya Mitra Amerta menjelaskan bahwa penutupan tanah di sambungan udit tersebut hanya bersifat sementara dan belum final. "Adanya celah udit yang lebar membuat tanah masuk ke celah-celah sambungan udit," ungkap Aris, Jumat (15/7/2022).
Jika terbukti pengerjaan proyek pembangunan jalan dan drainase tidak sesuai spesifikasi teknis pembangunan yang sudah ditetapkan dalam rencana anggaran biaya (RAB), maka pihak pelaksana tidak akan membayar seluruh biaya ke subkontraktor yang mengerjakan proyek. Pelaksana akan meminta kontraktor untuk membongkar dan mengerjakan kembali drainase yang benar dan sesuai RAB.
Setelah viral dan mendapat tanggapan negatif dari warga, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, akan berkoordinasi dengan tim pelaksana dan pengawas untuk melakukan pengecekan dan memastikan kondisi lapangan. Dipastikan dengan kondisi pembangunan proyek seperti ini, ketahanan cor jalan dan drainase tidak akan bertahan lama.
(don)