Pengembangan Selingkar Wilis Diharapkan Angkat Perekonomian Daerah

Selasa, 12 Juli 2022 - 10:02 WIB
loading...
Pengembangan Selingkar...
Plt Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Plt. Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak memberi perhatian khusus terkait pengembangan kawasan di sekitar Selingkar Wilis, yakni pertumbuhan ekonomi, jumlah angkatan kerja, kemiskinan dan potensi wisata dan pertanian.

Menurut Emil, tujuan proyek Selingkar Wilis adalah menyinergikan program pembangunan daerah, terutama infrastruktur jalan yang terintegrasi di perbatasan daerah di wilayah Selingkar Gunung Wilis. Infrastruktur ini sebagai sarana optimalisasi pengembangan potensi daerah baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

"Dengan terbukanya akses jalan diharapkan dapat mendorong perkembangan bidang-bidang lain. Seperti kemudahan dalam mobilitas orang dan barang baik dalam satu wilayah kabupaten maupun ke kabupaten lain," katanya saat mengikuti diskusi di Kediri pada Senin, (11/7/2022).

Baca juga: Pemprov Jawa Timur Gandeng Kejati dalam Pendampingan Dana BTT Penanganan PMK

Emil mengatakan saat ini Dana Alokasi Khusus (DAK) Selingkar Wilis masuk dalam prioritas Perpres Nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Kita berkoordinasi Lingkar Wilis untuk mengubah pandangan bahwa gunung yang memisahkan 6 kabupaten yakni Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Ponorogo dan Tulungagung, maka perlu jalan Selingkar Wilis supaya terwujud," jelas Emil.

Dia berharap, jalur yang menghubungkan enam daerah di kaki gunung itu, mulai Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Kediri, menumbuhkan potensi ekonomi yang pesat. "Masyarakat yang sebelumnya merasa peluang ekonominya kurang, untuk selanjutnya bisa langsung terhubung, membangun potensi ekonomi di lingkar Wilis," tuturnya.

Data Pemprov Jatim menunjukkan, PDRB di Selingkar Wilis sebanyak Rp171,22 triliun. Sedangkan kontribusi PDRB Selingkar Wilis terhadap Jatim sebesar 7 persen. Rinciannya, PDRB sektor pertanian Selingkar Wilis terhadap PDRB sektor pertanian Jatim, 14,95 persen. PDRB sektor industri Selingkar Wilis terhadap PDRB sektor industri Jatim 3,98 persen. Kemudian PDRB sektor perdagangan Selingkar Wilis terhadap PDRB sektor perdagangan Jatim 7,16 persen.

Kemudian, total jumlah angkatan kerja di Selingkar Wilis sebanyak 3.168.961 atau 15,06 persen. Rinciannya, Kabupaten Kediri 822.944 atau 25,97 persen, Kabupaten Tulungagung 573.418 atau 18,09 persen, Kabupaten Trenggalek 397.576 atau 12,55, Kabupaten Ponorogo 500.941 atau 15,81 persen, Kabupaten Madiun 358.979 atau 11,33 persen dan Kabupaten Nganjuk 515.053 atau 16,25 persen.

Menurut Emil, struktur PDRB kawasan Selingkar Wilis yang dominnan adalah sektor pertanian. Maka arahan pengembangan kawasan diarahkan untuk pengembangan agribisnis dan agrowisata.

"Kondisi kemiskinan sebagian besar berada pada kawasan pedesaan. Maka, pengembangan difokuskan pada wilayah pedesaan melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan serta penyediaan akses menuju kawasan potensial," tuturnya.

Emil menambahkan, potensi wisata di sekitaran Selingkar Wilis harus dapat menangkap peluang meningkatnya kunjungan wisatawan di kawasan strategis pariwisata nasional (Borobudur, Bromo, Tengger, Semeru serta Bali).

Potensi ini muncul dengan terbangunnya tol Trans Jawa dan Bandara Kediri maupun jalan pantai selatan (Pansela). "Dalam setiap proses penyusunan perencanaan pembangunan juga perlu mempertimbangkan adaptasi dan mitigasi kebencanaan," pungkasnya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)