Sederet Pekerjaan Rumah Menanti Makassar untuk Raih Predikat KLA

Rabu, 06 Juli 2022 - 22:03 WIB
loading...
Sederet Pekerjaan Rumah Menanti Makassar untuk Raih Predikat KLA
Pemkot Makassar menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Evaluasi Kota Layak Anak dari Kementerian PPPA di Balai Kota Makassar, Rabu (6/7/2022). Foto/SINDOnews/Syamsi Nur Fadhilah
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Evaluasi Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Balai Kota Makassar, Rabu (6/7/2022).

Tim verifikasi itu diwakili oleh Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA, Rohika Kurniadi Sari, dan Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, Imron Rosadi.



Rohika mengungkapkan, Kota Makassar masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) untuk meraih predikat Kota Layak Anak atau KLA. Kendati begitu, menurutnya sudah ada sejumlah praktik baik yang telah dilakukan.

"Di Kota Makassar kami mendapat banyak praktik, baik yang telah dilakukan namun perlu sistem yang akan dibangun mulai dari tahapan perencanaan sampai monitor dan evaluasi jadi penting, jadi catatan yang kami verifikasi," ungkap dia.

Beberapa catatan yang menjadi fokus pihaknya di antaranya adalah pemenuhan hak anak dalam bidang kesehatan. Dari total 47 puskesmas yang ada, KemenPPPA menyebut baru 8 puskesmas yang ramah anak.

"Memang cukup banyak yang harus dibangun agar semua fasilitas itu dipastikan harus ramah anak. Itu jadi hal penting untuk menjamin pemenuhan hak anak," bebernya.

Selain itu, Rohika juga menyebut Makassar menjadi salah satu kota dengan angka kekerasan anak cukup tinggi. Namun di sisi lain, hal ini bisa dianggap positif lantaran tingginya kasus bisa jadi disebabkan oleh keberanian pihak korban atau orang tua untuk melaporkan kasus.

"Yang harus dilanjutkan adalah sistemnya. Ketika ada pelaporan, bagaimana sistem merespons cepat. Meskipun koordinasi penanganan kekerasan itu penting, tapi upaya pencegahannya ini menjadi penting untuk ke depan. Ketika kekerasan terjadi, negara harus hadir cepat dalam penanganannya," tegasnya.

Secara nasional, kata dia, belum banyak kabupaten dan kota yang siap untuk memperoleh predikat KLA. Sebab untuk memenuhi 24 indikator KLA , semua harus terjamin mulai dari sistem perencanaan sampai implementasi dan monitoring.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)