Ribuan Petani Tebu Minta Perlindungan Hukum ke Bupati Indramayu
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Ribuan petani tebu yang tergabung dalam Forum Petani Tebu Kemitraan Wilayah Penyangga menggelar unjuk rasa di depan kantor Bupati Indramayu , Jawa Barat, Rabu (6/7/2022).
Aksi mereka dalam rangka meminta perlindungan hukum kepada aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat untuk mengawal dan melindungi aktivitas para petani tebu di lahan Hak Guna Usaha (HGU) Pabrik Gula (PG) Rajawali Jatijuh.
Koordinator Aksi, Ucok mengatakan, para petani tebu meminta keamanan di kawasan perkebunan tebu ketika memasuki masa tanam. Karena selama ini, tidak ada pengawalan dari pihak kepolisian maupun dari pemerintah Kabupaten Indramayu untuk memberikan dorongan kepada para petani kemitraan.
"Selama ini kami mendapatkan gangguan pengusiran dan upaya penjegalan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ataupun ormas ilegal ketika melakukan aktivitas di lahan HGU," kata dia, kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Padahal lanjut Ucok, pada saat Kantor Staf Presiden (KSP) yang merupakan sayap dari presiden datang ke Indramayu menegaskan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui swasembada pangan dan gula agar seluruh petani yang ada di wilayah desa penyangga perkebunan tebu diakomodir untuk bermitra dengan PG Jatitujuh, serta mengatasi konflik-konflik yang ada di lahan perkebunan tebu.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, usai menemui para pendemo menyampaikan, pihaknya akan mencari solusi untuk dapat menyelesaikan permasalah yang saat ini dihadapi oleh para petani tebu.
Yang pasti, masih disampaikan Nina, pemerintah akan memberikan perlindungan kepada para petani tebu untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
"Saya meminta para petani tebu agar bersabar. InsyaAllah minggu depan akan kita selesaikan," tutur Nina.
Aksi mereka dalam rangka meminta perlindungan hukum kepada aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat untuk mengawal dan melindungi aktivitas para petani tebu di lahan Hak Guna Usaha (HGU) Pabrik Gula (PG) Rajawali Jatijuh.
Koordinator Aksi, Ucok mengatakan, para petani tebu meminta keamanan di kawasan perkebunan tebu ketika memasuki masa tanam. Karena selama ini, tidak ada pengawalan dari pihak kepolisian maupun dari pemerintah Kabupaten Indramayu untuk memberikan dorongan kepada para petani kemitraan.
"Selama ini kami mendapatkan gangguan pengusiran dan upaya penjegalan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ataupun ormas ilegal ketika melakukan aktivitas di lahan HGU," kata dia, kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Padahal lanjut Ucok, pada saat Kantor Staf Presiden (KSP) yang merupakan sayap dari presiden datang ke Indramayu menegaskan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui swasembada pangan dan gula agar seluruh petani yang ada di wilayah desa penyangga perkebunan tebu diakomodir untuk bermitra dengan PG Jatitujuh, serta mengatasi konflik-konflik yang ada di lahan perkebunan tebu.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, usai menemui para pendemo menyampaikan, pihaknya akan mencari solusi untuk dapat menyelesaikan permasalah yang saat ini dihadapi oleh para petani tebu.
Yang pasti, masih disampaikan Nina, pemerintah akan memberikan perlindungan kepada para petani tebu untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
"Saya meminta para petani tebu agar bersabar. InsyaAllah minggu depan akan kita selesaikan," tutur Nina.
(nic)