Banjir Rob di Gresik Makin Meluas, 5 Kecamatan Mulai Terendam

Senin, 20 Juni 2022 - 16:57 WIB
loading...
Banjir Rob di Gresik...
Banjir rob di Gresik. Foto: Ashadi/SINDOnews
A A A
GRESIK - Banjir rob di wilayah Kabupaten Gresik, meluas. Sampai saat ini, pasang air laut sudah menggenangi wilayah di lima kecamatan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, wilayah terdampak banjir rob terdiri dari Kecamatan Manyar, Kebomas, Ujungpangkah, Bungah, dan Kecamatan Tambak, di Pulau Bawean.

Dari kelima Kecamatan itu, ada 160 rumah dan 577 hektare tambak yang terendam.



Di Kecamatan Ujungpangkah, air laut menggenangi Desa Pangkah Kulon. Ada 150 rumah yang terendam banjir rob. Sedangkan di Desa/Kecamatan Tambak Pulau Bawean 10 rumah terendam air.

Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito mengatakan, selain rumah, banjir rob merendam sejumlah jalan lingkungan di lima kecamatan tersebut. Bahkan, juga merendam ratusan hektare tambak di Kecamatan Ujungpangkah.

“Ada juga tanggul jebol di Kecamatan Bungah,” ungkapnya, Senin (20/6/2022).



Tarso merincikan, area tambak yang terendam banjir rob di Desa Pangkah Wetan seluas 227 hektare, dan di Desa Pangkah Kulon seluas 350 hektare tambak. Bahkan, di Kecamatan Bungah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Tanjung Widoro Mengare, tergenang 10 centimeter.

“Tanggul Tambak yang berbatasan langsung dengan laut dalam kondisi kritis, sebagian sudah jebol terdampak pasang air laut dan terkena ombak di Mengare,” jelasnya.

Ketua Program Studi Budidaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Gresik, Dr Farikhah menjelaskan, peristiwa banjir rob di Gresik sebetulnya merupakan peristiwa alam. Yaitu, naiknya muka air laut masuk ke daratan yang diakibatkan gaya pasang surut air laut.



“Beberapa pekan lalu terjadi rob dengan kekuatan hebat, sehingga menyapu wilayah di sepanjang garis Pantai Utara, seperti di Tuban, Ujungpangkah hingga Pulau Mengare,” tukasnya.

Diakui, banjir rob yang sekarang tampak lebih hebat dan merusak. Hal ini lantaran kurang adanya tanaman penahan banjir rob, sehingga terjadi abrasi. Bahkan, itu terlihat jelas beberapa titik karena kurangnya tanaman penahan seperti mangrove.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3773 seconds (0.1#10.140)