4 Calon Jemaah Haji Jawa Timur Gagal Berangkat karena Hamil

Senin, 20 Juni 2022 - 13:24 WIB
loading...
4 Calon Jemaah Haji Jawa Timur Gagal Berangkat karena Hamil
Empat jamaah haji asal Jawa Timur gagal berangkat ke Tanah Suci karena hamil.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Mai (41), jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 dari Kabupaten Pamekasan diketahui sedang hamil usai mengikuti pemeriksaan Wanita Usia Subur (WUS) oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya.

Berdasarkan pemeriksaan, usia kandungan Mai sekitar 5 minggu. Oleh, tim kesehatan, keberangkatan jemaah haji tersebut diputuskan ditunda keberangkatannya tahun ini. Sang suami pun akhirnya memutuskan untuk tidak berangkat ke tanah suci tahun ini. Sebelumnya, juga terdapat 1 jemaah haji asal Sumenep yang diketahui hamil saat masih berada di daerahnya. Sehingga memutuskan untuk tidak ikut berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).

Baca juga: Mengharukan! 11 Tahun Menanti, Pria Tunanetra Pamekasan Akhirnya Berangkat Haji

Ketua PPIH Embarkasi Surabaya menyatakan, jumlah jemaah yang ditunda keberangkatannya karena hamil sebanyak 4 orang, yaitu dari Nganjuk, Probolinggo, Sumenep, Pamekasan. "Sehingga total hingga hari ini, ada 4 jemaah haji yang tunda berangkat karena hamil dengan usia kandungan dibawah 14 minggu," kata Maram, Senin (20/6/2022).

Hingga pagi hari ini, Senin (20/6/2022), PPIH Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 23 kloter dengan jumlah 10.299 jemaah haji ke tanah suci. Kloter 22 yang berasal dari Bangkalan, Sidoarjo, dan Probolinggo sejumlah 447 jemaah haji berangkat menuju Bandara Internasional Juanda pada Minggu (19/6/2022) pukul 22. 20 WIB. pam

Sedangkan kloter 23 sejumlah 446 jemaah yang berasal dari Pamekasan, Sidoarjo, Kediri, dan Malang berangkat menuju Bandara Juanda pada Senin (20/6/2022) pukul 06.05 WIB.

Maram menambahkan, ketika pengecekan barang bawaan di tas tenteng, petugas masih menemukan cairan, gel, atau aerosol berukuran lebih dari 100 ml sehingga terpaksa harus diamankan, antara lain sampo, body lotion, cairan kumur, sabun cair, sambal, dan madu.

Petugas juga masih menemukan gunting, silet, dan paku yang semestinya dibawa di dalam koper bagasi. Lagi-lagi barang-barang inipun diamankan petugas. Pada dua kloter ini, petugas tidak menemukan rokok yang melebihi kapasitas sehingga pada pemberangkatan ini tidak ada rokok yang diamankan. Petugas mengamankan sebuah tas tenteng dari salah satu brand yang berisi masker, gantungan baju, dan handuk.

"Ketika proses pemberangkatan, jemaah hanya boleh membawa tas paspor yang dikalung di leher, tas tenteng, dan tas kesehatan. Jika membawa selain tas tersebut, petugas akan mengamankannya," ujar Maram
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2543 seconds (0.1#10.140)