UNS Selenggarakan Ujian Masuk PPDS Secara Daring
loading...
A
A
A
SOLO - Sebagai upaya memutus rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Ujian Masuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tahap I secara daring pada Sabtu (25/4/2019). Dalam pelaksanaan ujian daring ini, peserta mengerjakan ujian tulisnya dari rumah masing-masing sedangkan pengawas melakukan pengawasan dari UNS.
Deputi Pascasarjana Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Ahmad Marzuki saat memantau jalannya ujian mengatakan, bahwa Ujian Masuk PPDS UNS secara daring dilaksanakan dengan mengombinasikan teknologi ujian berbasis gawai (Mobile Based Testing atau MBT) dan platform video conference, Blue Jeans. Materi yang diujikan terdiri dari Tes Potensi Akadmeik (TPA) dan Tes Bahasa Inggris.
Guna menjamin mutu pelaksanaan ujian daring tersebut, termasuk mencegah kecurangan, UNS telah menyusun protokol ujian daring secara terperinci, yang mencakup tata ruang (layout) ujian, spesifikasi perangkat, tata urutan pelaksanaan dan kompetensi para pengawas ujian.
Ujian daring PPDS tahap pertama periode April 2020 diikuti oleh sebanyak 131 calon mahasiswa yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Yang lebih penting, berkat teknologi ujian daring jarak jauh ini, beberapa dokter yang sedang bertugas di daerah-daerah terpencil atau berada di garis terdepan dalam penanganan Pandemi COVID-19 tetap dapat mengikuti proses seleksi.
Selain ujian daring, UNS juga memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa lainnya untuk mengikuti seleksi PPDS dengan mengunggah sertifikat TPA dan Bahasa Inggris yang telah diakui secara nasional dan internasional yaitu TPA OTO BAPPENAS dan ITP TOEFL.
"Terdapat 116 calon mahasiswa yang mengikuti seleksi tahap pertama dengan mengunggah dokumen TPA dan TOEFL, sehingga jumlah total peserta seleksi PPDS Periode April 2020 adalah sebanyak 247 orang," kata Marzuki.
Dia menambahkan, ujian masuk PPDS UNS 2020 dilaksanakan mengikuti rekomendasi Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) berkaitan dengan proses seleksi di masa pandemi Covid-19. Ujian PPDS Periode April 2020 yang sedianya diperuntukkan untuk penerimaan mahasiswa baru dengan awal kuliah Agustus 2020 (Semester ganjil) diubah menjadi bagian dari proses penerimaan mahasiswa baru dengan awal kuliah Februari 2021 (semester genap).
"Dengan kata lain, PPDS UNS tidak menerima mahasiswa baru PPDS untuk awal perkuliahan bulan Agustus 2020," katanya.
Peserta yang dinyatakan lulus pada ujian masuk tahap pertama ini berikutnya akan melakukan daftar ulang pada waktu yang bersamaan dengan calon mahasiswa baru hasil ujian masuk tahap pertama yang akan dilakukan pada Oktober 2020. Mereka berikutnya secara bersama akan melakukan ujian masuk tahap kedua yang waktu pelaksanaanya adalah antara Oktober hingga November 2020.
Sementara itu, Ketua SPMB UNS, Prof Ahmad Yunus didampingi Sekretaris Eksekutif SPMB UNS, Prof Hadiwiyono saat memantau ujian masuk PPDS secara daring di Fakultas Kedokteran (FK) UNS mengatakan bahwa pelaksanaan ujian berlangsung dengan lancar. "Untuk ujian tahap pertama ini ada dua sesi yaitu TPA dan Bahasa Inggris. Ujian dimulai pukul 09.00 hingga 13.30 WIB. Alhamdulilah bisa berjalan dengan lancar, semoga dengan dilaksanakan secara daring ini bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," kata Prof Yunus.
Deputi Pascasarjana Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Ahmad Marzuki saat memantau jalannya ujian mengatakan, bahwa Ujian Masuk PPDS UNS secara daring dilaksanakan dengan mengombinasikan teknologi ujian berbasis gawai (Mobile Based Testing atau MBT) dan platform video conference, Blue Jeans. Materi yang diujikan terdiri dari Tes Potensi Akadmeik (TPA) dan Tes Bahasa Inggris.
Guna menjamin mutu pelaksanaan ujian daring tersebut, termasuk mencegah kecurangan, UNS telah menyusun protokol ujian daring secara terperinci, yang mencakup tata ruang (layout) ujian, spesifikasi perangkat, tata urutan pelaksanaan dan kompetensi para pengawas ujian.
Ujian daring PPDS tahap pertama periode April 2020 diikuti oleh sebanyak 131 calon mahasiswa yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Yang lebih penting, berkat teknologi ujian daring jarak jauh ini, beberapa dokter yang sedang bertugas di daerah-daerah terpencil atau berada di garis terdepan dalam penanganan Pandemi COVID-19 tetap dapat mengikuti proses seleksi.
Selain ujian daring, UNS juga memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa lainnya untuk mengikuti seleksi PPDS dengan mengunggah sertifikat TPA dan Bahasa Inggris yang telah diakui secara nasional dan internasional yaitu TPA OTO BAPPENAS dan ITP TOEFL.
"Terdapat 116 calon mahasiswa yang mengikuti seleksi tahap pertama dengan mengunggah dokumen TPA dan TOEFL, sehingga jumlah total peserta seleksi PPDS Periode April 2020 adalah sebanyak 247 orang," kata Marzuki.
Dia menambahkan, ujian masuk PPDS UNS 2020 dilaksanakan mengikuti rekomendasi Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) berkaitan dengan proses seleksi di masa pandemi Covid-19. Ujian PPDS Periode April 2020 yang sedianya diperuntukkan untuk penerimaan mahasiswa baru dengan awal kuliah Agustus 2020 (Semester ganjil) diubah menjadi bagian dari proses penerimaan mahasiswa baru dengan awal kuliah Februari 2021 (semester genap).
"Dengan kata lain, PPDS UNS tidak menerima mahasiswa baru PPDS untuk awal perkuliahan bulan Agustus 2020," katanya.
Peserta yang dinyatakan lulus pada ujian masuk tahap pertama ini berikutnya akan melakukan daftar ulang pada waktu yang bersamaan dengan calon mahasiswa baru hasil ujian masuk tahap pertama yang akan dilakukan pada Oktober 2020. Mereka berikutnya secara bersama akan melakukan ujian masuk tahap kedua yang waktu pelaksanaanya adalah antara Oktober hingga November 2020.
Sementara itu, Ketua SPMB UNS, Prof Ahmad Yunus didampingi Sekretaris Eksekutif SPMB UNS, Prof Hadiwiyono saat memantau ujian masuk PPDS secara daring di Fakultas Kedokteran (FK) UNS mengatakan bahwa pelaksanaan ujian berlangsung dengan lancar. "Untuk ujian tahap pertama ini ada dua sesi yaitu TPA dan Bahasa Inggris. Ujian dimulai pukul 09.00 hingga 13.30 WIB. Alhamdulilah bisa berjalan dengan lancar, semoga dengan dilaksanakan secara daring ini bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," kata Prof Yunus.
(abd)