Gunung Ile Lewotolok Erupsi Semburkan Lava Pijar Bola Api dan Abu Vulkanik
loading...
Gunung Ile Lewotolok erupsi semburkan lava pijar bola api dan abu vulkanik, warga sekitar diminta waspada. Foto: iNewsTV/Joni Nura
A
A
A
MAUMERE - Gunung api Ile Lewotolok kembali erupsi disertai dengan suara bergemuruh mengeluarkan lava pijar berbentuk bola api dan abu vulkanik setinggi letusan 300 meter warga pun diminta waspada.
Dalam tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok level III (siaga) masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki dan wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak kawah gunung.
Masyarakat Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak, kawah Gunung Api Ile Lewotolok yang disertai dengan pijaran api dari kawah gunung.
Potensi bahaya abu vulkanik dan gas racun yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ispa) maupun gangguan kesehatan lainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar gunung diminta agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Mengingat pijaran lava api dan abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman banjir lahar,” kata Pengamat Gunung Api, Stanislaus Ara Kian.
Erupsi disertai letusan lava pijar ketinggian labu 300 meter dari mulut kawah gempa embusan serta gempa tremor harmonik masih tinggi, karena itu warga di sekitar lereng gunung diminta waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 3 kilo meter, apalagi status Gunung Api Ile Lewotolok siaga III.
Hingga Rabu malam (15/6/2022) Gunung Api Ile Lewotolok masih erupsi disertai dengan lava pijar yang berbentuk api dan jatuh di sekeliling gunung.
Dalam tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok level III (siaga) masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki dan wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak kawah gunung.
Masyarakat Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak, kawah Gunung Api Ile Lewotolok yang disertai dengan pijaran api dari kawah gunung.
Potensi bahaya abu vulkanik dan gas racun yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ispa) maupun gangguan kesehatan lainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar gunung diminta agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Mengingat pijaran lava api dan abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman banjir lahar,” kata Pengamat Gunung Api, Stanislaus Ara Kian.
Erupsi disertai letusan lava pijar ketinggian labu 300 meter dari mulut kawah gempa embusan serta gempa tremor harmonik masih tinggi, karena itu warga di sekitar lereng gunung diminta waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 3 kilo meter, apalagi status Gunung Api Ile Lewotolok siaga III.
Hingga Rabu malam (15/6/2022) Gunung Api Ile Lewotolok masih erupsi disertai dengan lava pijar yang berbentuk api dan jatuh di sekeliling gunung.
(nic)
Lihat Juga :
