Soeharto, Anak Petani Miskin yang Menjadi Presiden RI Kedua

Kamis, 09 Juni 2022 - 05:31 WIB
loading...
A A A
Kertosudiro masuk ke dalam kamar, dan berdiri di sebelah Sukirah, istrinya yang usai melahirkan. “Saya senang kita mendapat anak laki-laki, Mas,“ kata istrinya kepada Kertosudiro. “Sayapun tahu, pintamu berlaku,” tambahnya.

Kertosudiro berstatus duda saat menikahi dengan Sukirah. Ia memiliki nama lahir Wagiyo, namun di Kemusuk akrab dipanggil Panjang.

Pada saat menikah yang pertama, namanya Kertorejo. Pernikahannya dikarunia dua orang anak, yakni laki-laki dan perempuan. Setelah itu, pasangan suami istri ini bercerai.



Kertorejo mengganti nama menjadi Kertosudiro, saat menikahi Sukirah yang berstatus lajang. Kehadiran bayi laki-laki itu membuat Kertosudiro girang. Bayi yang masih merah itu digendongnya.

Mendapatkan anak laki-laki yang sehat dan kuat sebagaimana bayi-bayi lain di kampung Kemusuk, membuatnya bahagia.

“Ya, saya selalu mengharapkan anak laki-laki. Tuhan mengabulkan permintaan kita. Kita mesti bersyukur kepada-Nya, dan seminggu lagi kita adakan selamatan untuk memberi nama," tambahnya.

Di Kemusuk, Kertosudiro dikenal sebagai sosok sederhana yang penampilannya selalu njawani. Ia selalu mengenakan baju adat Jawa, lengkap dengan kain panjang serta blangkon di kepala.



Secara ekonomi, Kertosudiro bukan termasuk kalangan berada. Ia tidak memiliki tanah. Sawah seluas kurang dari satu hektare yang dikerjakan, merupakan sawah bengkok dari jabatannya sebagai ulu-ulu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4848 seconds (0.1#10.140)