Upah dan Perizinan Masih Menjadi Kendala Investasi di Jabar

Selasa, 07 Juni 2022 - 01:30 WIB
loading...
Upah dan Perizinan Masih Menjadi Kendala Investasi di Jabar
Jajaran pengurus Apindo saat Halal Bihalal di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (6/6/2022). Foto arif Budianto
A A A
BANDUNG - Upah dan perizinan masih menjadi kendala investasi di Jawa Barat. Kendati begitu, saat ini Jawa Barat banyak pilihan daerah dengan beragam upah yang kompetitif dan insfrastruktur yang memadai.

"Memang ada daerah dengan upahnya tinggi, tapi banyak pilihan di Jawa Barat yang upahnya juga lebih kompetitif," kata Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik pada acara Halal Bihalal di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (6/6/2022).



Menurut dia, selama ini investasi di Jabar mulai bangkit. Hal itu bisa dilihat dengan tingginya angka realisasi investasi di Jawa Barat pada 2020 dan 2021. Saat ini pun pembangunan dari realisasi investasi di Jabar mulai berjalan.

Dia pun menekankan, Jawa Barat memiliki wilayah yang sangat luas. Investasi tak hanya fokus di Jabar bagian barat, tetapi juga bisa di pantura, Jabar selatan, dan lainnya.

"Kami Apindo selalu mengundang calon investor baik dari Taiwan atau Amerika. Soal investasi di mana, nanti mereka akan tertarik menentukan wilayah sendiri. Misalnya kenapa pilih di Cirebon, mereka punya alasan sendiri, seperti ini infrastruktur atau lainnya," jelas dia.

Apindo, kata dia, terus mendorong kolaborasi dengan semua pihak. Halal bihalal kali ini pun, diharapkan bisa meningkatkan pemahaman kolaborasi agar tercipta ekonomi lebih baik.

Termasuk kolaborasi dengan kepolisian untuk mengamankan investasi di Jabar. "Saya harap, dukungan dari Polda bisa menjadi stimulus bagi investasi di Jabar.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Industri Apindo Jabar Pieter Wijaya mengaku, salah satu yang menjadi perhatian pengusaha adalah soal perizinan. Kendati sudah banyak perizinan satu pintu, namun masih cukup banyak tingkatan pemerintahan yang harus dilewati.

"Memang masih perlu dikembangkan lagi, misalnya karena perizinan yang masih banyak. Kalau dipangkas atau disederhanakan akan lebih lagi," katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7196 seconds (0.1#10.140)