Unik dan Terpendek di Dunia, Nama 4 Anak di Banyuwangi Hanya 1 Huruf

Minggu, 05 Juni 2022 - 23:38 WIB
loading...
Unik dan Terpendek di Dunia, Nama 4 Anak di Banyuwangi Hanya 1 Huruf
Inilah 4 bersaudara didampingi ibunya yang memiliki nama unik di Banyuwangi, Jawa Timur. Bahkan terpendek di dunia karena hanya satu huruf. Foto: iNewsTV/Eris Utomo
A A A
BANYUWANGI - Empat bersaudara di Banyuwangi , Jawa Timur memiliki nama unik dan terpendek di dunia, pasalnya mereka hanya punya nama satu huruf yakni, V, J, I dan N.

Nama empat anak bersaudara adalah warga Dusun Tapak Lembu, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, adalah anak dari pasangan Sukari (46) dan Wahyuningsih (36).

Sekilas tidak ada hal yang aneh pada ke empat anak tersebut, namun nama mereka yang unik dan bisa jadi nama terpedek di dunia karena nama mereka hanya satu huruf.

Unik dan Terpendek di Dunia, Nama 4 Anak di Banyuwangi Hanya 1 Huruf



Anak sulung perempuan pasangan ini berusia 16 tahun bernama V, anak ke dua laki – laki berusia 11 tahun, bernama J, sedangkan anak ke tiga perempuan berusia 5 tahun bernama l dan anak bungsunya perempuan berusia 2 tahun bernama N.

Nama keempat anak ini pun terpampang jelas dalam tulisan pada kartu keluarga (KK) yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Banyuwangi pada 21 April 2021.



Bahkan masing - masing juga telah memiliki akte kelahiran dengan nama sesuai kartu keluarga yakni satu huruf.

Menurut V, pemberian nama satu huruf pada dirinya tidaklah masalah meski sempat ditanya oleh gurunya saat masuk sekolah, sebagai siswa baru di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi Ini.

“Bahkan tidak ada pula ejekan oleh teman pergaulan di sekolah, semua berlangsung wajar – wajar saja,” tutur V.



Sementara Sukari, orang tua pemberi nama ke empat anaknya dengan nama satu huruf tersebut beralasan, memberi nama pendek tersebut karena ingin simpel dan mudah diingat.

Memang diakui pada kelahiran anak pertama, Sukari sempat mencari nama-nama baik untuk anaknya. “Namun karena bingung dan tidak ingin ribet, akhirnya saya memilih memberi nama anak saya dengan satu huruf yakni V dan demikian pula pada anak ke dua, ketiga dan anak ke empat masing – masing hanya memiliki nama satu huruf,” tuturnya.

Dia juga mengaku, tidak ada kendala saat mengurus administrasi saat membuat kartu keluarga.

Namun kata dia, bila hal tersebut bertentangan dengan peraturan menteri dalam negeri (permendagri) nomor 73 tahun 2022 tentang pencatatan nama pada dokumen kependudukan, harus mengganti nama pihak orang tua berkeinginan mendapat pengganti nama yang berikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.



“Tapi jika harus diganti, kami berharap Bapak Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang memberikan nama,” kata Sukari.

Meski demikian, V (16) dan J (11) telah menorehkan prestasi di sekolah, prestasi V dimulai sejak SD, dinobatkan sebagai juara 2 lomba olimpiade IPA se-Kabupaten Banyuwangi pada 2017. Setahun berselang, V juga menyabet runner up lomba sains yang diadakan salah satu mall terbesar di Banyuwangi.

Berbeda dengan sang kakak, yang moncer di bidang akademik, J memilih jalur non akademik yakni cabang olah raga siswa nasional panahan (o2sn) tingkat kabupaten pernah menyabet gelar runner up.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2651 seconds (0.1#10.140)