Banyak Orang Tertipu Investasi Bodong, LPS:Literasi Keuangan Masyarakat Rendah
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai, masih banyak masyarakat tertipu investasi bodong karena masih kurangnya literasi keuangan.
“Akses ke jasa keuangan besar, tetapi literasi keuangan belum begitu bagus, oleh karenanya masih banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong. Itu karena memang literasi keuangan atau pengetahuan kita mengenai keuangan belum cukup bagus,” ujarnya saat menghadiri acara Workshop Media Se-Jawa Barat, di Bandung, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Bayi Laki-laki Dibuang Dekat Saluran Irigasi, Diduga Hasil Hubungan Gelap
Beberapa kasus investasi bodong sudah cukup banyak terjadi di Indonesia. Selama ini, masyarakat Indonesia juga sangat tergiur dengan keberhasilan yang dipertontonkan di muka umum. Seperti kasus Donny Salmanan dan Indra Kenz yang mempertontonkan kekayaan yang diperoleh dari investasi.
Kendati begitu, menurut data OJK, inklusi keuangan seperti jasa atau pelayanan keuangan membaik dibanding sebelumnya, semisal secara nasional inklusi keuangan sudah mencapai 76 persen, tetapi literasi keuangan hanya 36 persen.
“Apa yang kita hadapi saat ini adalah inklusi keuangan tinggi, namun literasi keuangan masih perlu ditingkatkan. Janganlah bosan untuk mengedukasi masyarakat mengenai literasi keuangan, mungkin bagi sebagian orang diedukasi sekali langsung memahami, tetapi bagi yang lainnya belum tentu langsung paham dan itu harus dilaksanakan secara simultan, " ujarnya.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, kata dia, pada akhirnya dapat membantu daya tahan ekonomi Indonesia. Arif budianto
“Akses ke jasa keuangan besar, tetapi literasi keuangan belum begitu bagus, oleh karenanya masih banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong. Itu karena memang literasi keuangan atau pengetahuan kita mengenai keuangan belum cukup bagus,” ujarnya saat menghadiri acara Workshop Media Se-Jawa Barat, di Bandung, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Bayi Laki-laki Dibuang Dekat Saluran Irigasi, Diduga Hasil Hubungan Gelap
Beberapa kasus investasi bodong sudah cukup banyak terjadi di Indonesia. Selama ini, masyarakat Indonesia juga sangat tergiur dengan keberhasilan yang dipertontonkan di muka umum. Seperti kasus Donny Salmanan dan Indra Kenz yang mempertontonkan kekayaan yang diperoleh dari investasi.
Kendati begitu, menurut data OJK, inklusi keuangan seperti jasa atau pelayanan keuangan membaik dibanding sebelumnya, semisal secara nasional inklusi keuangan sudah mencapai 76 persen, tetapi literasi keuangan hanya 36 persen.
“Apa yang kita hadapi saat ini adalah inklusi keuangan tinggi, namun literasi keuangan masih perlu ditingkatkan. Janganlah bosan untuk mengedukasi masyarakat mengenai literasi keuangan, mungkin bagi sebagian orang diedukasi sekali langsung memahami, tetapi bagi yang lainnya belum tentu langsung paham dan itu harus dilaksanakan secara simultan, " ujarnya.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, kata dia, pada akhirnya dapat membantu daya tahan ekonomi Indonesia. Arif budianto
(msd)