11 Tahun Buron Usai Membunuh di Minsel, Pria Ini Akhirnya Ditangkap di Sigi
loading...
A
A
A
MINAHASA SELATAN - Seorang pria berinisial MW (35), yang kabur selama 11 tahun usai membunuh di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara, akhirnya ditangkap polisi di Kabupaten Sigi , Sulawesi Tengah.
Pria itu diduga sebagai pelaku pembunuhan Jois, di Desa Elusan, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, pada tahun 2011 silam.
"Terduga pelaku ditangkap oleh Tim Gabungan Polres Minsel saat berada di Desa Tongoa, Kecamatan Palopo, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah, pada hari Minggu (29/5/2022)," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kamis (2/6/2022).
Menurut Kombes Pol Jules Abraham Abast, terduga pelaku masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) selama 11 tahun.
"Selama dalam pelarian, terduga pelaku berganti-ganti identitas, terakhir KTP-nya beralamatkan Kabupaten Karimun, Propinsi Kepri. Tersangka juga sempat berpindah-pindah tempat tinggal di antaranya Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Papua, terakhir di Sulteng," kata Jules.
Tindak pidana pembunuhan ini terjadi karena salah paham antara pelaku dan korban di sebuah acara hiburan di Desa Elusan pada hari Sabtu (4/6/2011) silam.
"Saat itu pelaku sakit hati karena sempat ditampar korban saat sedang pesta miras, terduga pelaku kemudian mengambil pisau badik yang disimpan di kantung celana sebelah kanan, lalu menikam korban di bagian dada kiri. Sontak korban terjatuh di jalan dan meninggal dunia," katanya,
Sejumlah saksi yang ada di sekitar tempat kejadian berusaha melerainya, namun terduga pelaku membabi buta melakukan penyerangan dengan menggunakan pisau badiknya.
"Aksi membabi buta terduga pelaku mengakibatkan sejumlah warga juga mengalami luka-luka. Setelah kejadian, pelaku langsung melarikan diri," tuturnya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Minsel. Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHPidana sub 351 ayat (3) KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Pria itu diduga sebagai pelaku pembunuhan Jois, di Desa Elusan, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, pada tahun 2011 silam.
"Terduga pelaku ditangkap oleh Tim Gabungan Polres Minsel saat berada di Desa Tongoa, Kecamatan Palopo, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah, pada hari Minggu (29/5/2022)," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kamis (2/6/2022).
Menurut Kombes Pol Jules Abraham Abast, terduga pelaku masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) selama 11 tahun.
"Selama dalam pelarian, terduga pelaku berganti-ganti identitas, terakhir KTP-nya beralamatkan Kabupaten Karimun, Propinsi Kepri. Tersangka juga sempat berpindah-pindah tempat tinggal di antaranya Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Papua, terakhir di Sulteng," kata Jules.
Tindak pidana pembunuhan ini terjadi karena salah paham antara pelaku dan korban di sebuah acara hiburan di Desa Elusan pada hari Sabtu (4/6/2011) silam.
"Saat itu pelaku sakit hati karena sempat ditampar korban saat sedang pesta miras, terduga pelaku kemudian mengambil pisau badik yang disimpan di kantung celana sebelah kanan, lalu menikam korban di bagian dada kiri. Sontak korban terjatuh di jalan dan meninggal dunia," katanya,
Sejumlah saksi yang ada di sekitar tempat kejadian berusaha melerainya, namun terduga pelaku membabi buta melakukan penyerangan dengan menggunakan pisau badiknya.
"Aksi membabi buta terduga pelaku mengakibatkan sejumlah warga juga mengalami luka-luka. Setelah kejadian, pelaku langsung melarikan diri," tuturnya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Minsel. Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHPidana sub 351 ayat (3) KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(nic)