Banjir Rob Rendam Pantura Jawa Tengah, Ini Rekomendasi Badan Geologi

Selasa, 31 Mei 2022 - 17:32 WIB
loading...
Banjir Rob Rendam Pantura Jawa Tengah, Ini Rekomendasi Badan Geologi
Badan Geologi merilis penyebab dan rekomendasi banjir rob Pantura Jateng. Foto: MPI/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Badan Geologi memberikan beberapa rekomendasi terkait mitigasi banjir rob di wilayah Pantura Jawa Tengah . Rekomendasi ini untuk meminimalisasi bencana serupa terjadi lagi di kemudian hari.

"Mitigasi banjir rob di wilayah Pantura Jawa Tengah sebaiknya harus lebih terintegrasi dengan memahami karakter dan dinamika pesisirnya,” kata Sekretaris Badan Geologi juga Plt. Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Ediar Usman, melalui aplikasi Zoom, Selasa (31/5/2022).



Menurutnya, persamaan persepsi dan koordinasi antara instansi terkait dan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi secara maksimal.



Tak hanya itu, pola pikir dan pola hidup masyarakat setempat juga harus menerapkan pola hidup bersih di lingkungannya masing-masing. Mereka juga diharapkan dapat beradaptasi dengan lingkungan.

“Juga perlunya penyelesaian tata ruang kota di kawasan pantai yang tertata baik untuk wilayah pemukiman, industri, pelabuhan, wisata, nelayan dan perikanan, " bebernya.



Menurut dia, kota muka pesisir Semarang dan kota lainnya saat ini tumbuh dan berkembang diatas endapan alluvium pantai atau marine dengan daya dukung tanah rendah sehingga dimungkinkan terjadinya penurunan tanah.

Beberapa hasil penelitian terdahulu kawasan pesisir memiliki tingkat kerentanan rendah dengan nilai indeks komposit sebesar 2,17.

Sedangkan kawasan pantai Semarang dan kota-kota muka pesisir Pantura Jawa memiliki kerentanan tinggi terhadap kenaikan muka air laut dengan nilai indeks komposit sebesar 4,30 sehingga banjir pantai sering terjadi.



Hasil riset Badan Geologi, penurunan muka tanah di pesisir Pantura rata-rata antara 5,6 cm per tahun. Tapi ada juga angkanya antara 8 sampai 10 cm per tahun, tergantung lokasi.

Tingginya penurunan muka tanah ini disebabkan faktor alami dan manusia. Faktor alami akibat karakter tanah lunak. Namun tidak bisa dipungkiri tingginya pembangunan juga mempercepat penurunan muka tanah.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2341 seconds (0.1#10.140)