Ratusan Prajurit Divif 2 Kostrad Jalani Rapid Test COVID-19
loading...
A
A
A
Ratusan prajurit Divif 2 Kostrad menjalani tes cepat atai rapid test COVID-19, untuk deteksi dini penularan virus mematikan tersebut.
Tes cepat ini digelar di Gedung Indor Markas Divif 2 Kostrad, Sabtu (25/4/2020).
Rapid test, dinilai sebagai metode yang cukup efektif untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95%. Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 10 menit.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 413 prajurit satuan dalam Markas Divif 2 Kostrad di antaranya Denpal, Ajen, Denhub, Yonarmed 1 Kostrad serta Denpom Divif 2 Kostrad. Ini merupakan langkah serius Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto, yang telah memerintahkan Satuan Dalam Divif 2 Kostrad untuk lebih ketat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Koordinator rapid test, Komandan Batalyon Kesehatan 2 Divif 2 Kostrad, Mayor Ckm Ayiq Mahmud menjelaskan, rapid test ini bukan untuk diagnosa COVID-19 secara langsung, karena rapid test yang digunakan berbasis pada respons imunologi untuk melihat respons antibodi dalam tubuh.
“Jadi hasil pengukuran akan menjadi deteksi awal untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia.
Dia menjelaskan, dalam rapid test ini diawali dengan pengukuran suhu tubuh para prajurit dengan menggunakan thermo gun. Kemudian dilanjutkan rapid test kit blood sampling, pengambilan sampel darah para prajurit untuk diperiksa dengan menunggu 15 menit, dan langsung didapatkan hasil dari pemeriksaan darah tersebut.
“Selain itu, bagi prajurit yang merasa dirinya ada gejala, suhu tubuh di atas 37 derajat, ada batuk dan sesak nafas segera periksakan menggunakan alat rapit test yang telah kami sediakan, guna mengetahui secara dini,” kata dia.
“Hasil positif pada rapid test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita COVID-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi di tengah masyarakat kepada yang rapid test positif, serta hasil negatif bukan berarti bebas Covid-19 melainkan setelah 10 hari bila hasil negatif bisa bebas COVID-19,” kata dia.
Dari hasil pemeriksaan rapid test ini, tidak ada prajurit yang dinyatakan positif. Namun demikian, namun dia tetap menekankan kepada seluruh prajurit Divif 2 Kostrad untuk menjaga kesehatan masing-masing. Antara lain dengan makan sayur dan buah, rutin cuci tangan pakai sabun, olahraga dan istirahat yang cukup serta gunakan masker saat keluar rumah.
Tes cepat ini digelar di Gedung Indor Markas Divif 2 Kostrad, Sabtu (25/4/2020).
Rapid test, dinilai sebagai metode yang cukup efektif untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95%. Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 10 menit.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 413 prajurit satuan dalam Markas Divif 2 Kostrad di antaranya Denpal, Ajen, Denhub, Yonarmed 1 Kostrad serta Denpom Divif 2 Kostrad. Ini merupakan langkah serius Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto, yang telah memerintahkan Satuan Dalam Divif 2 Kostrad untuk lebih ketat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Koordinator rapid test, Komandan Batalyon Kesehatan 2 Divif 2 Kostrad, Mayor Ckm Ayiq Mahmud menjelaskan, rapid test ini bukan untuk diagnosa COVID-19 secara langsung, karena rapid test yang digunakan berbasis pada respons imunologi untuk melihat respons antibodi dalam tubuh.
“Jadi hasil pengukuran akan menjadi deteksi awal untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia.
Dia menjelaskan, dalam rapid test ini diawali dengan pengukuran suhu tubuh para prajurit dengan menggunakan thermo gun. Kemudian dilanjutkan rapid test kit blood sampling, pengambilan sampel darah para prajurit untuk diperiksa dengan menunggu 15 menit, dan langsung didapatkan hasil dari pemeriksaan darah tersebut.
“Selain itu, bagi prajurit yang merasa dirinya ada gejala, suhu tubuh di atas 37 derajat, ada batuk dan sesak nafas segera periksakan menggunakan alat rapit test yang telah kami sediakan, guna mengetahui secara dini,” kata dia.
“Hasil positif pada rapid test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita COVID-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi di tengah masyarakat kepada yang rapid test positif, serta hasil negatif bukan berarti bebas Covid-19 melainkan setelah 10 hari bila hasil negatif bisa bebas COVID-19,” kata dia.
Dari hasil pemeriksaan rapid test ini, tidak ada prajurit yang dinyatakan positif. Namun demikian, namun dia tetap menekankan kepada seluruh prajurit Divif 2 Kostrad untuk menjaga kesehatan masing-masing. Antara lain dengan makan sayur dan buah, rutin cuci tangan pakai sabun, olahraga dan istirahat yang cukup serta gunakan masker saat keluar rumah.
(nth)