Amuk Massa di Dogiyai, 2 Prajurit TNI Terluka Dipanah, Bakar Ruko dan Rumah
loading...
A
A
A
DOGIYAI - Sekelompok massa tidak dikenal mengamuk melakukan aksi brutal dengan menyerang dua personel TNI dari Satgas Apter Kodim Persiapan, Kabupaten Dogiyai, Papua, pukul 00.03 WIT.
Akibat penyerangan tersebut dua Personel TNI, masing-masing Praka Andi Purwanto dan Pratu Kukuh Prasetyo mengalami luka serius.
Praka Andi Purwanto dilaporkan mengalami luka Panah di bagian Siku bagian dalam tangan kanan dan Pratu Kukuh Prasetya yang mengalami luka panah di bagian lengan kiri atas.
Dirkrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmad ani mengatakan, sebanyak 60 anggota Polres Nabire dan Polres Deiyai telah diterjunkan ke Dogiyai, Papua, setelah aksi pembakaran.
"Pembakaran oleh sekelompok masyarakat itu menyebabkan sekitar 180 orang mengungsi ke polsek, koramil, dan gereja," katanya, Senin (23/5/2022).
Sedang kedua prajurit TNI langsung dilarikan ke Unit Pelayanan RSUD Dogiyai untuk mendapatkan penanganan medis.
Tak hanya melakukan penyerangan terhadap prajurit TNI. Sekelompok massa ini juga membakar belasan ruko dan tiga bangunan rumah kosong.
Dari informasi yang didapatkan SINDOnews, kejadian ini berawal saat sekelompok massa tidak dikenal yang melakukan pengrusakan ruko di Kampung Kimupugi dengan cara melempar batu.
Mendapat informasi tersebut, personel gabungan TNI-Polri, Pasilog Satgas Apter BKO Kodim Persiapan Dogiyai Letda Arm Hafidz Bachtiar mendatangi TKP dan melaksanakan patroli gabungan di sekitar wilayah Distrik Kamuu.
Melihat kehadiran personel gabungan TNI/Polri di TKP, massa tidak dikenal langsung melakukan penyerangan yang mengakibatkan dua Personel TNI dari Satgas Apter BKO Kodim Persiapan Dogiyai mengalami luka-luka.
Kedua korban selanjutnya dilarikan ke Unit Pelayanan RSUD Dogiyai untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tidak hanya itu, massa tidak dikenal juga melakukan upaya provokasi dengan melakukan ritual Tarian Waita.
Mereka melakukan penggalangan massa dengan cara Tarian Waita. Penggalangan massa ini dilakukan di dua kampung, masing-masing kampung Ekimanida, Distrik Kamuu dan Kampung Ikebo, Distrik Kamuu.
Melihat kondisi yang semakin brutal, masyakarat perantauan di lokasi kejadian mulai mengamankan diri ke pos-pos keamanan yang berada di Kabupaten Dogiyai.
Akibat penyerangan tersebut dua Personel TNI, masing-masing Praka Andi Purwanto dan Pratu Kukuh Prasetyo mengalami luka serius.
Praka Andi Purwanto dilaporkan mengalami luka Panah di bagian Siku bagian dalam tangan kanan dan Pratu Kukuh Prasetya yang mengalami luka panah di bagian lengan kiri atas.
Baca Juga
Dirkrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmad ani mengatakan, sebanyak 60 anggota Polres Nabire dan Polres Deiyai telah diterjunkan ke Dogiyai, Papua, setelah aksi pembakaran.
"Pembakaran oleh sekelompok masyarakat itu menyebabkan sekitar 180 orang mengungsi ke polsek, koramil, dan gereja," katanya, Senin (23/5/2022).
Sedang kedua prajurit TNI langsung dilarikan ke Unit Pelayanan RSUD Dogiyai untuk mendapatkan penanganan medis.
Tak hanya melakukan penyerangan terhadap prajurit TNI. Sekelompok massa ini juga membakar belasan ruko dan tiga bangunan rumah kosong.
Dari informasi yang didapatkan SINDOnews, kejadian ini berawal saat sekelompok massa tidak dikenal yang melakukan pengrusakan ruko di Kampung Kimupugi dengan cara melempar batu.
Mendapat informasi tersebut, personel gabungan TNI-Polri, Pasilog Satgas Apter BKO Kodim Persiapan Dogiyai Letda Arm Hafidz Bachtiar mendatangi TKP dan melaksanakan patroli gabungan di sekitar wilayah Distrik Kamuu.
Melihat kehadiran personel gabungan TNI/Polri di TKP, massa tidak dikenal langsung melakukan penyerangan yang mengakibatkan dua Personel TNI dari Satgas Apter BKO Kodim Persiapan Dogiyai mengalami luka-luka.
Kedua korban selanjutnya dilarikan ke Unit Pelayanan RSUD Dogiyai untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tidak hanya itu, massa tidak dikenal juga melakukan upaya provokasi dengan melakukan ritual Tarian Waita.
Mereka melakukan penggalangan massa dengan cara Tarian Waita. Penggalangan massa ini dilakukan di dua kampung, masing-masing kampung Ekimanida, Distrik Kamuu dan Kampung Ikebo, Distrik Kamuu.
Melihat kondisi yang semakin brutal, masyakarat perantauan di lokasi kejadian mulai mengamankan diri ke pos-pos keamanan yang berada di Kabupaten Dogiyai.
(san)